SELONG–Seorang pendaki asal Malaysia atasnama Ng Yin Teck, 24 tahun meninggal di Rinjani.
Korban yang bersama rekannya dari Jerman didampingi dua orang guide dan porter mengambil track pendakian melalui Sembalun. Mereka mengambil paket perjalanan dua malam rencananya akan turun melalui Senaru Lombok Utara. Namun kemudian korban menghilang di pemandian air panas Aiq Kalak dekat Segara Anak sekitar Selasa sore lalu (8/11).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Muhammad Rum menyampaikan, korban yang meninggal dunia asal Malaysia tiba di Danau Segara Anak Gunung Rinjani sekitar pukul 12.00 Wita Selasa lalu (8/11). Kemudian, sekitar pukul 12.40 Wita korban bersama temannya mandi di kawasan pemandian air panas Aiq Kalak, Gunung Rinjani. “Korban kemudian menyelam dan tidak muncul lagi ke permukaan air,” tutur Rum.
Diceritakan, teman korban langsung meminta bantuan kepada para porter dan guide yang merupakan satu group dengan mereka. Korban terus dicari namun tidak dapat ditemukan. Sekitar pukul 18.00 Wita, barulah korban ditemukan mengapung dengan sendirinya di sekitar lokasi kejadian. “Meninggal dunia saat ditemukan,” imbuhnya.
Jenazah korban sendiri baru berhasil dievakuasi Rabu sore kemarin (9/11). Dalam evakuasi ini tim mendapatkan hambatan curah hujan yang cukup deras di kawasan Rinjani. “Tim SAR Mataram sudah berangkat sejak tadi menuju kawasan Rinjani melalui jalur Senaru Kecamatan Bayan. Tim kami diatas setelah naik dalam kondisi hujan, sehingga sempat mengalami hambatan dalam mengevakuasi korban,” terang Humas Kantor SAR Mataram Putu Cakra Negara.
Pihaknya memperkirakan tim evakuasi pada pukul 18.00 Wita sudah dibawah. Namun, sampai malam hari belum bisa turun karena harus berhati-hati. Pihaknya cukup mengalami hambatan dengan curah hujan, sehingga pihaknya memperkirakan tim akan tiba agak larut malam. “Tim masih di pos 2. Dan tetap akan melanjutkan perjalanan,” tandasnya.
Kasus meninggalnya pendaki asal Malaysia ini menambah korban. Sebelumnya, seorang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan, Ika meninggal saat mandi di Aiq Kalak.
Kepala Balai TNGR Agus Budi Santoso menyampaikan, sampai saat ini pendakian gunung Rinjani masih ditutup. Namun masih saja ada orang yang memaksakan diri melalui jalur tidak resmi. “Namanya juga orang sudah niat, pasti akan mencari kesempatan,'' jelasnya.
Selama ini, pintu-pintu masuk telah dijaga dengan baik. Bahkan sempat pula meminta bantuan ke Brimob untuk penjagaan, namun rupanya pendaki memiliki seribu cara agar bisa menunaikan niatnya. “Brimob sudah ditarik, tapi kita selalu mengimbau agar jangan mendaki karena sedang ditutp,” katanya.
Diakui, pintu masuk ke Rinjani saat ditutup melalui jalur-jalur tikus atau tidak resmi. TNGR sendiri tidak bisa menjaga semua pintu masuk tersebut karena keterbatasan petugas. Oleh karena itu, kesadaran dari masyarakat sendiri sangat penting demi keselamatan bersama.
Ditambahkan, saat ini Balai TNGR juga sedang mencari keterangan lebih lanjut dari tour operator yang mendampingi wisatawan tersebut. "Atas arahan pihak kepolisian, jenazah korban akan divisum di RS Polri Bhayangkara, Mataram, sebelum diserahkan ke pihak Konsulat Malaysia," terangnya.(lal/flo/zwr)