KOTA BIMA-Tercatat ada ribuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bima. Setiap UMKM tentunya punya produk untuk dijual.
Namun, dari sekian banyak produk yang dijual, ada banyak produk yang kalah saing dengan produk luar. Padahal kualitas dan kuantitas produk lokal masih lebih bagus.
Menurut Plt Diskoperindag Nurjanah S.Sos, persoalan ini muncul karena sisi kemasan yang kurang menarik. Padahal kemasan sangat penting dalam menjual produk.
“Gimana prodak mau laku kalau hanya dibungkus begitus saja,” ujarnya pada Radar Tambora, kemarin.
Dari sisi tampilan, tentu saja tidak menarik sama sekali. Kemudian dari sisi kesehatan, pasti orang meragukan. Karena dibungkus serampangan begitu saja.
[postingan number=3 tag=”ekonomi”]
“Orang pasti ragu mau beli produk kalau seperti itu model bungkusnya,” sorot mantan Kabag Ekonomi Setda Kota Bima ini saat ditemui di PLUT Kota Bima.
Kondisi ini diperparah dengan tidak terteranya label halal di kemasan serta tanggal kadaluarsa. Plus tidak adanya kode dari BP POM.
Kata dia, kalau mau laku harusnya UMKM mengubah kemasan mereka. Sebab untuk menjual produk, kemasan merupakan hal yang penting.
Untuk meningkatkan kualitas kemasan pelaku UMKM, pihaknya memberikan pelatihan cara membuat kemasan yang baik. Serta memperhatikan sisi kesehatan dan lebih inovatif lagi dalam membuat prodak. “Hari ini kami memberi pelatihan UMKM seputar kualitas produk dan kemasan,” pungkasnya. (nk)