Keluarga Bantah MA Terjangkit Cacar Monyet

KLARIFIKASI: Pihak keluarga bersama Kades Labulia saat memberikan klarifikasi terkait penyataan Dikes yang menduga ada warga Labulia yang suspek terkena cacar monyet, Jumat (10/11). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Keluarga salah seorang wanita berinisal MA, 23 tahun asal Desa Labulia Kecamatan Jonggat yang suspect atau mengalami gejala cacar monyet akhirnya angkat suara. Pihak keluarga memastikan bahwa MA hanya sakit biasa tidak seperti yang beredar selama ini jika ia suspect penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox itu.

Ayah MA yakni Wildan menegaskan pihak keluarga merasa kecewa dengan informasi yang beredar yang menyatakan MA suspect cacar monyet ini. Terlebih hasil laboratorium belum keluar namun informasi yang beredar jika anaknya terkena cacar monyet.

“Sudah dua kali petugas datang mengambil sempel darah untuk dibawa ke Surabaya tapi malah sudah ada keluar berita kalau di Desa Labulia ada yang terkena penyakit cacar monyet. Makanya saya kaget dan bahkan pamannya MA sempat merasa keberatan tapi saya redam,” ungkap Wildan saat ditemui di kediamannya, Jumat (10/11).

Dikatakan, kondisi MA juga dipastikan sudah sehat dan sudah bisa kerja dan tidak seperti informasi yang beredar selama ini. Wildan juga memastikan jika penyakit yang diderita anaknya ini bukan penyakit cacar monyet tapi penyakit yang kalau orang sasak dikenal dengan penyakit ngayah. “Makanya kita sudah gunakan pengobatan tradisional dan sekarang kondisinya sudah sembuh total dan sudah bisa kerja,” terangnya.

Diakui bahwa anaknya sakit sekitar sepuluh hari tapi sudah kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya sudah tiga hari terakhir ini. Diakui memang anaknya mengalami sakit bermula dari gatal- gatal di mulut dan sempat membengkak.

Pihak keluarga juga sudah sempat membawa MA ke Puskesmas Ubung selama dua kali dan di Rumah sakit di Gerung selama dua kali. “Hanya saja di Puskesmas Ubung kita tidak dikasih obat, makanya dirujuk ke Rumah Sakit Gerung. Selama dua hari ke Gerung dan sempat mau dirujuk ke RSU Provinsi tapi saya tidak mau. Saya bawa pulang dan saya kasih obat tradisional makanya sekarang sudah sembuh total dan sudah bisa kerja. Yang jelas bukan penyakit cacar monyet tapi kalau orang Lombok bilang kalau ini penyakit ngayah,” tegasnya.

Kepala Desa Labulia Kecamatan Jonggat, Majhat menegaskan jika empat hari yang lalu pihaknya berkunjung langsung ke kediaman MA bersama bhabinsa dan bhabinkamtibmas serta perangkat desa Labulia setelah ia mendapatkan informasi dari media sosial (Medsos) jika warganya terkena cacar monyet. “Saya melihat secara langsung kondisi MA dan ternyata kalau bahasa Lombok bahwa MA hanya sekedar mengidap penyakit ngayah. Alhamdulilah pada waktu saya berkunjung juga kondisinya sudah membaik dan sudah sembuh tinggal hanya tanda-tenda bekas saja dan itu sudah kering,” ungkapnya.

Pihaknya berharap kepada semua pihak tidak memperkeruh suasana karena dengan adanya pemberitaan yang berseliwuran membuat warga Desa Labulia juga merasa sangat tidak nyaman. “Mudah-mudahan dari Dikes juga bisa melakukan kelarifikasi agar anak kita ini tidak terganggu mentalnya dan pekerjaanya juga tidak terganggu. Mudah- mudahan kita terhindar dari penyakit,” tambahnya. (met)

Komentar Anda