Keluar Uang Banyak, KKB Tagih Janji One Gate System

Muludin (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Koperasi Karya Bahari (KKB) menagih janji Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang akan memberlakukan one gate system di Pelabuhan Bangsal terhadap kapal cepat dari Bali tujuan Gili.

Sekretaris KKB Muludin mengaku bahwa pemda sudah berjanji memberlakukan one gate system Januari 2023. Sembari menunggu pemberlakuan, KKB yang akan melayani pengangkutan wisatawan dari Pelabuhan Bangsal ke Gili pun diminta berbenah. Mulai dari fasilitas kapal hingga kelengkapan administrasi. Hanya saja hingga berakhirnya Januari, pemberlakukan one gate system belum juga dilaksanakan. Bahkan katanya awal Februari, tetapi sampai sekarang belum ada.

“Kami sudah berbenah dengan biaya besar. Bahkan harus ngutang tetapi setelah kita berbenah pemberlakuan one gate system tidak ada kejelasan,” sesalnya, Selasa (7/2).

Muludin mengakui bahwa dia pribadi sampai menghabiskan biaya sekitar Rp 70 juta untuk merenovasi beberapa kapal yang ia miliki. Ini dilakukan dalam rangka memenuhi permintaan pemerintah. “Disuruh buat tangga, buat mesin, kaca, fiber di atas, jaket, HT, dan sebagainya itu telah saya penuhi,” bebernya.

Begitu juga dengan Anggota KKB lain yang jumlahnya 52 anggota. Hampir seluruhnya melakukan pembenahan pada kapal yang dimiliki. “Meskipun itu kewajiban kami, tetapi itu sampai kami ngutang agar semua fasilitas itu lengkap sebelum one gate system tetapi sekarang kok belum terlihat tanda-tanda dimulainya one gate system,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Tunjuk PLT Asisten III dan Sekretaris Dukcapil

Jika memang karena alasan cuaca, Muludin mengaku bahwa itu bukan alasan tepat. Pasalnya aggota KKB sudah melayani pengangkutan wisatawan sejak 1998, baik saat cuaca bagus maupun buruk. “Sejauh ini tidak ada masalah karena kita sudah biasa. Kemarin saat fast boat tidak jalan karena cuaca buruk kami tetap jalan,” bebernya.

Kemudian jika alasannya karena fasilitas di Pelabuhan Bangsal belum siap, mestinya disampaikan sejak awal. Tetapi yang ada pemda berjanji akan memulai one gate system awal tahun sembari terus melengkapi kekurangan yang ada. Termasuk soal fasilitas. “Karena ada keputusan seperti itu makanya kami ikuti apa yang menjadi permintaan pemerintah,” tandasnya.

Muludin pun meminta kepada pemda berkomitmen pada keputusan yang telah dibuat agar segera memberlakukan one gate system. Hal ini juga demi rakyat yang dipimpin. Jika one gate system batal diterapkan maka selamanya pengusaha transportasi lokal akan jadi penonton di daerah sendiri. Yang meraup untung hanya pengusaha yang langsung membawa wisatawan dari Bali ke Gili. “Kalau one gate system diberlakukan, maka boat kami akan jalan setiap hari. Kalau sekarang jalannya jarang,” ucapnya.

Baca Juga :  Warga Tuntut Ganti Rugi Penertiban Saat Konflik dengan PT WAH

Alat transportasi yang dimiliki KKB lanjut Muludin yaitu public boat sebanyak 52 unit, fast boat 4 unit dan speed boat 12 unit.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan KLU Wahyu Darmawan mengatakan bahwa memang belum ada pertemuan kembali untuk membahas one gate system ini. Ia pun meyakini bahwa one gate system belum bisa diterapkan dalam waktu dekat. “Persoalannya adalah cuaca yang masih kurang mendukung. Gelombang masih tinggi. Kita harus mempertimbangkan faktor keselamatan penumpang,” ungkapnya, Senin (6/2).

Selain faktor cuaca, pertimbangan lainnya adalah masih belum siapnya sarana prasarana yang memadai di Pelabuhan Bangsal. Seperti fasilitas turun naik penumpang dan juga fasilitas pindah kapal. Pihaknya kata Wahyu menghindari adanya protes dari wisatawan atas pelayanan yang diterima. Untuk itu, sebelum one gate system ini diberlakukan maka persiapan harus benar-benar matang. “Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pertemuan dengan Syahbandar, Dinas Perhubungan Provinsi dan lain-lain,” bebernya. (der)

Komentar Anda