Kelompok Warga Sumba Bentrok dengan Warga Mandalika di Terminal

MATARAM–Sekelompok warga Sumba, NTT nyaris bentrok dengan warga Mandalika di Terminal Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Rabu (14/6/2023).

Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi dan kedua belah pihak, pada pukul 14.00 WITA, bertempat di Terminal Mandalika terjadi keributan antara beberapa calon penumpang warga Sumba dengan beberapa warga Mandalika penjual tiket.

“Salah seorang warga Sumba insial D hendak membeli tiket bus tujuan Bima. Oleh salah seorang penjual tiket inisial F memberi tahu harga tiket bus tujuan Bima Rp 250.000. Namun oleh warga Sumba D mengatakan tidak punya uang sejumlah itu. Dan akhirnya F memberikan dengan harga Rp 160.000. Namun sebelum membayar, D mengeluarkan HP dan menjepret F. Kejadian itu membuat F tersinggung dan mendorong kepala D,” beber Kapolsek Sandubaya Kompol M. Nasrullah.

Atas kejadian itu D merasa tidak terima dan tidak jadi membeli tiket bus tersebut kemudian langsung pergi. Selang beberapa menit datang beberapa warga Sumba NTT mencari F dan keributan pun tak terhindarkan.

“Karena warga Sumba NTT tersebut datang lebih dari satu orang, warga terminal pun mendekat dan membantu F si penjual tiket tersebut, maka keributan serta perkelahian dan saling kejar pun berlangsung beberapa saat. Berdasarkan keterangan warga terminal ada beberapa yang membawa senjata tajam sehingga warga terminal pun berjaga-jaga dengan menyiapkan senjata tajam pula,” jelas Kapolsek.

Keributan tak berlangsung lama setelah pihak Polsek Sandubaya bersama personel Polresta Mataram yang dipimpin Kabag Ops turut serta membantu memberikan pengamanan dan keributan tersebut bisa diamankan.

“Namun untuk memastikan keamanan di Terminal Mandalika, Personel Polsek Sandubaya kami siagakan untuk mengantisipasi keributan susulan,” ucapnya.

Atas kesepakatan kedua belah pihak yaitu warga Sumba dan Warga Mandalika sepakat untuk berdamai sehingga Polsek Sandubaya memfasilitasi mediasi tersebut.

Mediasi dihadiri Ketua GMKI Frandi El Panggi beserta 5 perwakilan warga Sumba NTT lainnya, kemudian dihadiri pula 5 perwakilan warga Mandalika.

“Kedua belah pihak baik warga Sumba NTT maupun warga Mandalika sepakat untuk berdamai. Apa yang baru saja terjadi merupakan kekhilafan kedua belah pihak serta menyadari semua kekeliruan tersebut. Mereka pun berjanji untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. Perjanjian damai tersebut ditandai dengan penandatanganan surat damai oleh kedua belah pihak,” jelasnya.

Menurut Kapolsek, keduanya tidak akan saling keberatan dengan apa yang sudah terlanjur terjadi baik untuk warga Sumba maupun warga Mandalika. Untuk korban yang luka ringan saat ini sedang dirawat di rumah sakit.

“Alhamdulillah keduanya sepakat berdamai, kami pun mengajak kepada perwakilan warga yang hadir di mediasi tersebut untuk membantu menjaga kamtibmas demi kenyamanan kita bersama. Begitu pula di Terminal Mandalika petugas mengimbau warga terminal agar jangan mudah terpancing atau terprovokasi. Bila ada masalah laporkan saja ke Polsek diharapkan untuk tidak melakukan tindakan terlebih dahulu,” tutupnya. (RL)