Kelompok Petani Hutan Diberikan Bantuan Ekonomi Produktif

BANTUAN SAPI: Serah terima bantuan ekonomi produktif, seperti bantuan ternak sapi kepada kelompok petani hutan yang dilakukan Kepala Dinas Kehutanan NTB, Hj. Husnanidiaty Nurdin, Rabu kemarin (16/11) (HAERUDDIN/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Untuk mendukung peningkatan produksi kepada para kelompok petani hutan, Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan bantuan ternak sapi sebanyak 7 ekor kepada tujuh kelompok tani hutan binaan. Selain itu juga diberikan bantuan setup lebah kepada tiga petani lebah.

Kelompok petani hutan yang diberikan bantuan tersebut merupakan kelompok yang sudah terbukti memberikan kontribusi dengan menjaga hutan selama tujuh tahun lebih. Sehingga bantuan tersebut tidak hanya sebatas untuk peningkatan produksi saja, akan tetapi sebagai reward (penghargaan) terhadap apa yang dilakukan petani selama ini.

Kasubdit Pengembangan Usaha, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Ir. Susilo Indarto, menyampaikan bahwa pemberian bantuan tersebut karena para kelompok petani hutan telah bermitra, terutama dalam bidang industri kayu, baik dari pemanfaatan maupun dalam menanam pohon secara berkelanjutan.

“Kelompok tani ini merupakan kelompok yang sudah terbukti mempunyai hasil, dan sejak lama juga telah kita deteksi kontribusinya terhadap hutan, baik hutan konservasi, hutan desa maupun hutan adat,” ungkapnya ketika memberikan sambutan di haklaman Kantor Dinas Kehutanan NTB, Rabu(16/11).

Diungkapkan juga, banyak kelompok petani yang berada di sekitaran hutan, namun karena sifat dari bantuan tersebut berkelanjutan, maka pihaknya dalam memberikan bantuan tersebut memiliki indikator khusus. Dimana yang sejak lama di pantau, terutama dari segi tanda-tanda keberhasilan kelompok tersebut dalam menjaga dan melindungi hutan. “Bantuan tersebut hanya kepada kelompok yang punya greget secara berkelanjutan, dan Insha Allah untuk tahun depan kita akan buat menjadi tahun pesona,” janjinya.

Baca Juga :  Pembiayaan Rumah Subsidi, Bank BTN Salurkan Rp 558 Miliar

Sementara Kepala Dinas Kehutanan NTB, Hj. Husnanidiati Nurdin menuturkan, program pengembangan usaha dengan memberikan bantuan kelompok tani hutan tersebut merupakan perogram terkait perhutanan sosial yang terus digalakkan. Dimana pemberian bantuan tersebut merupakan hadiah kepada para petani yang sudah 7 tahun menanam dan merawat pohon, terutama penanaman pohon sengon.

“Saya berharap kepada para penerima bantuan agar tidak puas. Pelihara (sapi) dengan baik, karena mengadakan itu memang mudah, akan tetapi memeliharanya yang sangat sulit,” imbaunya dengan penuh harapan kepada para petani penerima bantuan.

Diungkapkan, selain pemberian sapi, pihaknya juga memberikan bantuan setup lebah, lantaran NTB merupakan daerah penghasil madu terbaik dan alami, dengan pengolahan sedemikian rapi. Sehingga banyak di lirik oleh daerah lain, dan perlu terus ditingkatkan. “Kita merupakan daerah penghasil madu terbaik, lantaran pengolahan yang kita lakukan sedemikian rapinya,” tambahnya.

Bantuan setup lebah tersebut sebanyak  940 setup lebah, dimana 500 setup lebah dari TNGR, dan 440 setup lebah lainnya akan diberikan kepada kelompok di Desa Kerandangan (Lobar) dan Desa Buwun Sejati (Lobar). Sedangkan untuk bantuan sapi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, untuk tetap memantau.

Baca Juga :  Bappenda Berikan Keringanan Wajib Pajak Motor

“Kalau ada yang sakit ternaknya tolong dilaporkan kepada pengawas yang ada di lapangan, sehingga bisa cepat ditindaklanjuti. Karena kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait yang membidangi itu,” pintanya.

Penerima bantuan ternak sapi tersebut diantaranya adalah Kelompok Pada Angen, Ingin Bahagia, Sedau Lestari, dan Ingin Maju, dimana semuanya berasal dari Pemepek, Pringgarata. Kelompok lainnya, yakni Kelompok Gunung Jati, Tunas Muda dan Pelas Mandiri, berasal dari Mangkung, Pringgarata.

Sementara untuk bantuan setup lebah diantaranya adalah Kelompok Cinta Alam Lestari Desa Sambik Elen (Bayan), Kelompok Suka Maju Kerandangan (Senggigi) dan Kelompok Mandiri Bersama (Desa Buwun Sejati).

Kadishut juga berharap untuk para petani agar tetap menjaga kesuksesan yang telah ditorehkan selama ini. “Tetap berusaha menjaga hutan, dan jangan diam ketika ada pohon yang mau di tebang. Karena hutan merupakan anugerah mesin sirkulasi air yang diciptakan oleh Tuhan,” harapnya. (cr-met)

Komentar Anda