SELONG – Wilayah selatan Lombok Timur kembali dilanda kekeringan. Di puncak musim kemarau ini, wilayah yang dilanda kekeringan malah semakin meluas. Yang terparah adalah Keruak dan Jerowaru. Ribuan warga mengalami krisis air.
Pendistribusian air bersih ke wilayah terkena dampak terus berjalan baik itu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PDAM maupun instansi terkait lainnya. Untuk Kecamatan Jerowaru, sebagian wilayahnya dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Diantaranya Desa Sekaroh, Pemongkong, Serewe, Wakan, Pandan Wangi, Batu Nampar, Batu Nampar Selatan, Pena, Paremas dan beberapa desa lainnya.”Pokoknya wilayah yang berada di pinggir ini semuanya dilanda kekeringan,” kata Camat Jerowaru, Mustiarep, kemarin.
Kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di wilayah itu terangnya, memang selalu terjadi setiap tahun. Apalagi di saat puncak kemarau seperti sekarang ini. Karenanya sejak bencana kekeringan terjadi beberapa bulan lalu, pihaknya dengan sigap menjalin koordinasi dengan pihak terkait untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Begitu pun dengan OPD lainnya juga telah dikerahkan oleh bupati untuk ikut membantu penanganan bencana ini.” Bahkan di hari ini saja, kita mengerahkan beberapa tangki bantuan mobil air bersih,” tandasnya.
Kepala BPBD Lotim, Toni Satria Wibawa, mengatakan penanganan sendiri masih fokus pada pemenuhan kebutuhan air bersih warga. Pendistribusian air bersih setiap hari tetap dilakukan terutama ke wilayah yang terkena dampak yang cukup parah.
Pendistribusian bantuan air ini menggunakan pola per kecamatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Di Kecamatan Jerowaru misalnya, dalam sehari pasokan air ke wilayah itu dilakukan berkali- kali.(lie)
