Keji,Baru Lahir Bayi Digorok Ibu Kandung

TEWAS: Inilah mayat bayi malang yang digorok ibu kandungnya, Agustina Utami Dewi, 20 tahun, warga Dusun Bat Rurung Desa Barejulat Kecamatan Jonggat.

PRAYA-Malang nian nasib bayi laki-laki itu. Dia langsung tewas sebelum sempat menghirup udara dunia.

Kasih sayang ibunya berubah menjadi kuku raksasa yang merenggut nyawanya. Ibunya, Agustina Utami Dewi, 20 tahun, asal Dusun Bat Rurung Desa Barejulat Kecamatan Jonggat, dengan keji telah menggorok lehernya dan menyayat bagian tubuhnya menggunakan sabit. Tragisnya lagi, bayi malang itu dikeluarkannya secara paksa dari rahimnya di sebuah sumur dekat rumahnya, Minggu kemarin (22/1).

Belum saja sempat menangis, bayi itu sudah ditewas di tangan ibunya. Setelah memastikan tak bernyawa, Agustina kemudian membungkusnya menggunakan karung dan membuangnya di parit sebelah rumahnya. Bayi itu kemudian ditemukan Inaq Munirim,50 tahun, warga Dusun Renjase Desa Barejulat beberapa jam setelah dibuang.

Ceritanya, Inaq Munirim kebetulan meliat sebuah karung baru hanyut di parit dekat rumahnya. Terbesit niat kemudian untuk mengambil karung tersebut. Ketika diangkat, karung itu ternyata berat. Tapi Inaq Munirim terus berusaha mengangkatnya hingga isinya kemudian keluar. 

Inaq Munirim terkejut bukan main ketika melihat sesosok mayat bayi menyembur dari dalam karung itu. Sontak ia berteriak memanggil memanggil saudaranya Amaq Janah. Teriakannya diikuti orang banyak yang berhamburan keluar menyaksikan peristiwa mengerikan itu. Amaq Janah lantas mengangkat mayat bayi tersebut ke rumahnya.

Baca Juga :  Mayat Bayi Mengapung di Sungai Ancar

[postingan number=3 tag=”bayi”]

Setelah memastikan bayi itu meninggal, barulah Amaq Janah menghubungi kepala dusun untuk kemudian dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Barejulat. Bhabinkamtibmas Desa Barejulat, Brigadir Lalu Damanhuri kemudian menghubungi anggota Polsek Jonggat. Mereka kemudian sama-sama turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan menelusuri kasus pembuangan bayi itu. ‘’Setelah masuk laporan ke kepolisian, baru kita turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi itu,’’ ungkap Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Arjuna Wijaya, kemarin (22/1).

Tutur Arjuna, pihaknya lantas melakukan olah TKP dipimpin IPDA Ivan Roland. Anggota terus menelusuri saluran irigasi itu hingga akhirnya menemukan bekas bercak darah di sekitar Dusun Bat Rurung. Tak lama kemudian, anggota langsung mencurigai sosok berwajah pucat sedang di tengah kerumunah warga yang melihat bayi malang itu.

Polisi kemudian langsung ke rumah sosok itu dan menemukan ada bekas bercak darah berserakan di dekat sumur dekat rumahnya. polisi langsung mengintrogasi sosok yang dicurigai itu. Tak lama kemudian, polisi memastikan kecurigaanya dan langsung mengangkut Agustina Utami Dewi untuk diintrogasi lebih lanjut di Mapolres Lombok Tengah.

Baca Juga :  Janda Kubur Orok Hasil Hubungan Gelap

Dari keterangan sementara, vokalis kecimol dusun setempat itu mengaku, bahwa bayi dengat berat kurang lebih 3 kg, panjang 50 cm iu itu adalah anak kandungnya. Bayi itu merupakan hasil perzinahanya dengan kekasihnya. Dari pengakuannya, Agustina mengaku telah sengaja membunuh bayinya dengan menyayatnya menggunakan sabit.

Keterangannya dibuktikan dengan ditemukannya luka sayatan di bagian leher bayi tersebut kurang lebih 7 cm. Kemudian luka sayat sebanyak dua kali di bagian perut sebelah kanan dengan panjang luka sayat kurang lebih 10 cm dan 7 cm, plasenta (tali pusar) masih utuh belum dipotong bersama ari-arinya. ‘’Sekarang terduga pelaku sudah kita amankan,’’ tambah Arjuna.

Atas kasus ini, perwira balok tiga ini mengaku masih melakukan penyelidikan. Pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi-saksi, termasuk pelaku. Namun, kondisi pelaku saat ini masih sangat lemah karena banyak mengeluarkan darah. Pelaku masih dirawat di rumah sakit untuk pemulihan. Setelah itu, barulah penyelidikan bisa dilanjutkan. ‘’Penyelidikan tetap kita lanjut, tapi kondisi tersangka saat ini masih sangat lemah dan sedang dirawat untuk pemulihan,’’ tutupnya. (cr-ap)

Komentar Anda