Kecamatan Pringgasela Kembali Gelar Alunan Budaya Desa II

DEMO TENUN: Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di arena pameran ekonomi kreatif yaitu demonstrasi para penenun, yang rata-rata dilakukan oleh para gadis cantik, warga setempat.

SELONG—Kegiatan kepariwisataan yang dibalut melalui even “Alunan Budaya II”, kembali digelar Pemerintah Kecamatan Pringgasela, dalam hal ini dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemuda dan Masyarakat di Kecamatan Pringgsela.

Kegiatan yang berlangsung selama sepekan, 18 – 24 Desember itu dibuka langsung oleh Bupati Lotim, Ali BD, dan juga dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, HL Moh. Faozal, Senin kemarin (19/12).

“Sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan Agustus, seperti pada pelaksanaan kali pertama tahun lalu (2015) yang juga berlangsung bulan Agustus. Namun karena berbagai kendala, terutama soal pendanaan, maka terpaksa tahun ini kegiatan kita undurkan bulan Desember 2016,” kata tokoh pemuda Pringgsela, sekaligus penggerak kegiatan, Muhammad Noer.

Disampaikan, kegiatan seni dan budaya selama sepekan ini rutin digelar para pemuda Pringgasela. Harapannya kedepan agar daerah Pringgasela dikenal luas sebagai Desa Wisata. Sehingga banyak dikunjungi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang imbasnya dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat Pringgasela.

“Alunan Budaya II Desa Pringgasela tahun ini kegiatannya dibagi dalam empat kategori, yakni pementasan aneka kesenian khas Lombok yang ada di Pringgasela, kemudian pameran ekonomi kreatif, olahraga, dan permainan tradisional,” jelas Noer.

Baca Juga :  Warga Jurit Baru Tolak Masuk Kecamatan Kotaraja

Untuk pentas seni lanjut Noer, diantaranya yaitu Pentas Musik Tradisional, Festival Gendang Beleq, Drama Tenun Sesek, Fhasion Show, Tari Sesek, Demonstrasi Tenun, Nyanyi Sasak, Wayang Kulit, Ngerambang, Zikir Zaman, Burdah, dan Qori’.

Berikutnya untuk pameran ekonomi kreatif, akan dipamerkan aneka motif Kerajinan Tenun, Lukis Gerabah, Batik Sasambo, Kerajinan Gerabah Desa Loyok dan Desa Penaka, serta hasil kreatifitas organisasi pencinta alam Oasistala Lombok Timur. Sedangkan untuk olahraga, dilaksanakan Jalan Sehat, MTB (Mountain Bike), Bersih Kampung, dan Lintas Alam Jejak Pejuang.

“Kegiatan terakhir permainan tradisional, yaitu permainan Ngeson Bakak, Nyusok Suri, Memuyun, Enjang-Enjang, Lari Tempurung Kelapa, Selodor, Tarik Bambu, dan Amak Nyenggek Inak,” terang Noer.

Adanya kegiatan pariwisata di Pringgasela ini sambungnya, hasil akhir yang diharapkan adalah semakin dikenalnya Kecamatan Pringgasela sebagai salah satu Desa Wisata di NTB.

“Geliat pertumbuhan pariwisata di NTB, khususnya Lombok, menginspirasi kami para pemuda Pringgasela, untuk kembali mengeksplor berbagai potensi yang ada. Sehingga Pringgasela layak dijadikan sebagai Desa Wisata, yang pantas dikunjung para wisatawan,” harap Noer, seraya bertekad menjadikan even Alunan Budaya Desa Pringgasela ini menjadi agenda pariwisata tahunan di daerahnya.

Baca Juga :  ‘Sangkep Warige’ Putuskan Bau Nyale pada Tanggal 6-7 Maret

Sementara Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal, dalam sambutan mewakili Gubernur NTB, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pemuda dan masyarakat Pringgasela, termasuk Pemerintah Kecamatan Pringgasela, atas berlangsungnya kegiatan pariwisata, Alunan Budaya Desa Pringgasela II.

“Semakin banyak spot-spot wisata di Lombok, maka otomatis akan semakin banyak pula pilihan destinasi kunjungan bagi para wisatawan. Artinya, wisatawan yang berkunjung ke NTB, khususnya Lombok, tidak akan bosan, karena banyak alternatif destinasi yang bisa dikunjungi. Terpenting, juga dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan,” ucap Faozal.

Mendengar penuturan Ketua Panitia yang menyatakan kalau kegiatan tertunda karena berbagai permasalahan, utamanya anggaran. Maka pada kesempatan itu, Kepala Disbudpar NTB ini juga menyerahkan bantuan uang dari kantong pribadinya sebesar Rp. 5 juta.

Demikian Bupati Lotim, Ali BD juga memberikan bantuan uang untuk pelaksanaan dan suksesnya acara. (gt)

Komentar Anda