Kebakaran MT Kristin Bukan Kelalaian Manusia

Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin (ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Polda NTB sudah menerima hasil pemeriksaan laboratorium forensik (Labfor) Polda Bali, terkait penyebab kebakaran kapal MT Kristin Surabaya, beberapa waktu lalu.

Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa kebakaran yang menewaskan tiga orang anak buah kapal (ABK) tersebut, bukan karena kelalaian manusia. “Sementara not human (bukan manusia, red),” kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, Rabu (3/5).

Hasil pemeriksaan Labfor Polda Bali yang diterima, ledakan dan kebakaran kapal MT Kristin diakibatkan karena adanya korsleting listrik yang berada di saklar sebelah kiri kapal.

“Dari pemeriksaan, pusat kebakaran dan ledakan berada di ruang haluan kapal MT Kristin pada bagian saklar, mesin kerek jangkar yang terletak sebelah kiri arah masuk pintu menuju ruang forestcatly,” sebutnya.

Dalam memecahkan penyebab kebakaran kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tersebut, tim Labfor mengambil sejumlah barang bukti di lokasi tempat terjadinya kebakaran. Seperti membawa dua bungkus arang sisa ledakan, sisa kabel instalasi, sistim kelistrikan mesin kerek jangkar dan komponen saklar, serta  wireless jangkar.

Baca Juga :  Sukiman Maju Pilkada NTB Melalui Jalur Independen

“Pada lokasi pertama maupun sekitar ledakan dan kebakaran, tidak ditemukan adanya peralatan mekanik yang menghasilkan panas tinggi,” bebernya.

Begitu juga dengan tidak ditemukannya adanya bahan kimia yang bisa terbakar dengan sendirinya. “Itu tidak ditemukan,” imbuhnya.

Tim forensik juga tidak menemukan proses bio kimia yang menghasilkan panas. Melainkan tim labfor menemukan adanya barang yang mudah menguap dan terbakar, berupa BBM jenis pertalite. Melainkan menemukan saklar mengalami rusak parah. “Saklar mengalami kerusakan parah diakibatkan ledakan. Itu sementara,” ungkap dia.

Dipertegas soal apakah dalam peristiwa tersebut ada unsur tindak pidananya, Arman belum memastikannya. Karena belum mendapatkan keterangan utuh dari pihak Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda NTB. “Belum keluar perbuatan pidananya, coba nanti saya tanyakan lagi ke Dit Polairud,” katanya.

Baca Juga :  Warga Kembali Pagar Akses Jalan Sirkuit Mandalika

Dalam insiden kebakaran terjadi Minggu (26/3) kemarin, sekitar pukul 14.45 WITA, di Pantai Bintaro, Ampenan, Kota Mataram. Kapal MT Kristin Surabaya membawa BBM jenis pertalite sebanyak 5900 kiloliter, yang rencananya akan melakukan droping BBM ke teluk Benoa Bali.

Namun karena depo teluk Benoa full kapasitas, sehingga dialihkan untuk melakukan droping ke depo Pertamina Ampenan yang notabene saat ini krisis bahan bakar.

Menurut informasi, sekitar pukul 14.30 WITA, kapal MT Kristin Surabaya sedang menunggu antrian untuk mendistribusikan BBM jenis pertalite ke Depo Pertamina Ampenan.

Lalu tiga orang ABK menuju ke depan kapal untuk menurunkan jangkar. Akan tetapi, tiba-tiba terjadi ledakan dan dalam waktu bersamaan bagian depan kapal mengalami kebakaran.

Sekitar pukul 15.00 WITA, seluruh ABK dan kapten MT Kristin Surabaya menyelamatkan diri dengan sekoci dan dievakuasi oleh nelayan sekitar pantai Ampenan. (cr-sid)

Komentar Anda