SUMBAWA–Momentum bulan suci Ramadan digunakan umat Muslim untuk menebar kebaikan. Berlomba – lomba meningkat amal ibadah dan membantu sesama dan saling berbagi.
Tak terkecuali dilakoni Komunitas Cinta Batik Indonesia (KCBI) Sumbawa. Mereka membagikan mukena dan perangkat salat ke berbagai lokasi yang dipergunakan publik untuk beribadah. Diantaranya, mushalla rumah sakit Sumbawa, mushalla DPRD Sumbawa, mushalla kantor Bupati Sumbawa, masjid dan berbagai lokasi fasilitas umumnya. ” Kita ingin memudahkan umat Muslim beribadah, dengan membagikan mukena dan perangkat salat. Kita utamakan masjid dan mushalla” kata Wakil Ketua KCBI Sumbawa, Nurwahidah Ranggabarani kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (1/6).
Diakui, sejumlah fasilitas umum yang banyak diakses publik acap kali tidak memiliki kebutuhan perangkat salat yang memadai. Terutama mukena bagi perempuan. Karena itu, pihaknya membagikan mukena untuk keperluan salat di berbagai fasilitas umum ada di Sumbawa.
Dengan keberadaan perangkat salat mukena tersebut, kata Wahidah, umat Islam yang sedang memiliki berbagai keperluan difasilitas publik bisa melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman. ” Prinsipnya, umat Muslim yang kebetulan berada di fasilitas publik bisa nyaman beribadah,” ujar istri Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi NTB, Nurdin Ranggabarani tersebut.
Selain itu, pihaknya pun membagi – bagi takjil secara gratis kepada mereka yang membutuhkan. Misalnya, kapada panti asuhan, panti jompo, warga kurang mampu dan berbagai fasilitas umumnya. Tak sampai disitu, pihaknya pun dalam waktu dekat akan memberikan santuan bagi anak – anak yatim ada di Kota Sumbawa. ” Kita ingin merasakan kebahagian di bulan suci Ramadan dengan sesama,” ucapnya.
Ia menuturkan, bahwa KCBI Sumbawa didirikan untuk mendorong dan memotivasi kepada warga Sumbawa untuk mencintai dan menggunakan produk batik Indonesia atau produk batik lokal.
Selain itu, dengan keberadaan dari KCBI tersebut untuk memperkenalkan secara lebih luas dan mengangkat berbagai keunggulan batik Indonesia. Terlebih menurutnya, batik merupakan warisan budaya dan jati diri bangsa Indonesia. Sehingga semestinya kecintaan dan keunggulan batik lokal kian diketahui secara lebih luas.
” Siapa lagi mengangkat warisan batik Indonesia, kalau bukan kita sebagai warga negara,” terangnya.
Ia pun menyampaikan, KCBI sudah ada di tingkat provinsi dan kabupaten kota di NTB. Bahkan, KCBI sudah memiliki perwakilan diluar negeri. Misalnya, di Amsterdam Belanda dan London Ingris. Mereka lah yang acap kali menggelar berbagai produk batik lokal Indonesia di Eropa dan negara lainnya. ” Batik ini terutama kain adalah warisan budaya bangsa ini harus kita jaga dan lestarikan,” pungkasnya.(yan/*)
