Kasus DD Sesait Naik Penyidikan

Yusuf (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Kejaksaan Negeri Mataram menaikkan status kasus dugaan korupsi dana desa (DD)/alokasi dana desa (ADD) Sesait, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) ke tingkat penyidikan.

Kepala Kejari Mataram Yusuf mengatakan, pihaknya telah menerima laporan hasil pemeriksaan (LHP) Inspektorat KLU. Dari LHP dapat disimpulkan bahwa ada kerugian keuangan negara terhadap penggunaan dana desa (DD) atau alokasi dana desa (ADD) 2019 sekitar Rp 600 jutaan. “Dengan kami mendapatkan LHP Inspektorat kami langsung ngambil sikap bahwa ini perlu ditindaklanjuti ke tahap berikutnya. Kami naikkan statusnya. Dulu penyelidikan sekarang penyidikan,” ungkap Kepala Kejari Mataram Yusuf, Rabu (23/9) kemarin.

Sebagai tindak lanjut, dalam waktu dekat pihak penyidik akan memeriksa saksi-saksi untuk dimintai keterangan, baik itu dari pihak pemerintah desa maupun lainnya. “Saksi yang dulu diperiksa pas penyelidikan akan kita panggil ulang semuanya. Apakah mereka konsisten dengan keterangan itu atau tidak. Selain itu akan kita kembangkan lagi,” bebernya.

Dari hasil pemeriksaan nanti bakal ketahuan siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kerugian keuangan negara. Selanjutnya penyidik tinggal menetapkan sebagai tersangka.

Lantas apa perlu pihak Kejaksaan meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit sebelum menetapkan tersangka?  “Kalau teman-teman Inspektorat konsisten dengan LHP-nya, kami tak perlu (audit BPKP). Kalau dia lari-lari saya gunakan BPKP,” jelasnya.

Untuk diketahui, pada 2019, Desa Sesait mengelola DD Rp 2,45 miliar dan ADD Rp 1,433 miliar, serta dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah (BHPRD) Rp 235,15 juta. Dalam realisasi anggaran, ada beberapa item di antaranya proyek widen presean menghabiskan anggaran Rp 640 juta, rehabilitasi kantor desa Rp 185,08 juta, proyek pembukaan jalan baru Rp 420 juta, program Festival HUT Desa Sesait Rp 103,73 juta. Kemudian dana rehabilitasi rumah adat pascagempa Rp 642,9 juta, dan beberapa hal lainnya.

Dari beberapa proyek fisik tersebut yang paling menjadi sorotan yaitu proyek widen presean. Pasalnya, pembangunan tak sesuai spesifikasi. “Itu yang paling menonjol,” tutupnya. (der)

Komentar Anda