Kasus Baru Positif Covid-19 di NTB Dibarengi Kematian

UPDATE : Data peta perkembangan Covid-19 di NTB tanggal 21 September 2020.
UPDATE : Data peta perkembangan Covid-19 di NTB tanggal 21 September 2020.

MATARAM – Penambahan kasus baru positif Covid-19 masih dibarengi dengan tambahan kasus kematian dan pasien sembuh dari Covid-19.

Data Gugus Tugas Provinsi NTB pada Senin (21/9) terdapat 11 kasus baru positif Covid-19 setelah pemeriksaan 67 sampel di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR RSUD dr. R. Soedjono Selong, Laboratorium PCR RS Unram, Laboratorium TCM RSUD H.L. Manambai Abdulkadir, Laboratorium TCM RSUD Praya, dan Laboratorium TCM RSUD Bima dengan hasil 54 sampel negatif, dua sampel positif ulangan, dan 11 sampel kasus baru positif Covid-19. Kasus baru positif tersebut, merupakan tambahan dari Mataram dua orang, Lombok Barat satu orang, Lombok Timur tujuh orang dan Kota Bima satu orang. Pada hari yang sama juga dibarengi dengan tambahan dua orang kasus baru meninggal dunia dari Lombok Barat satu orang dan Lombok Tengah satu orang. Meraka adalah pasien nomor 2981 atas nama R, perempuan, usia 33 tahun, penduduk Desa Taman Baru, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki penyakit komorbid. Pasien nomor 3108 atas nama I, perempuan, usia 49 tahun, penduduk Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien memiliki penyakit komorbid.

Pada hari sama juga terdapat tambahan 15 pasien selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19 setelah melalui tahapan uji swab dua kali negatif. Rinciannya, Lombok Barat empat orang, Lombok Timur sembilan orang dan Sumbawa Barat dua orang. “Dengan adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif, 15 tambahan sembuh baru, dan dua kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (21/9/2020) sebanyak 3.134 orang, dengan perincian 2.459 orang sudah sembuh, 187 meninggal dunia, serta 488 orang masih positif,” jelasnya Sekretaris Daerah (Sekda) selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi melalui press release pada Senin malam.

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah kasus suspek sebanyak 11.393 orang dengan perincian 388 orang (3%) masih dalam isolasi, 82 orang (1%) masih berstatus probable, 10.923 orang (96%) sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 23.271 orang, terdiri dari 1.708 orang (7%) masih dalam karantina dan 21.563 orang (93%) selesai karantina. Sedangkan pelaku perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 75.077 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 982 orang (1%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 76.077 orang (99%)

Sekda juga menyampaikan, berkenaan dengan berita Menteri Agama RI, Fachrul Razi, yang positif Covid-19 setelah melakukan kunjungan kerja di NTB, maka akan dilakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan Menag. Kegiatan contact tracing terutama akan dilaksanakan pada orang yang berkontak dengan beliau pada saat kegiatan diantaranya, saat melakukan kegiatan pemberian bantuan kepada tokoh agama. Peresmian gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dan pembinaan ASN di lingkup Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB. “Diharapkan kepada orang yang pernah kontak erat, yaitu orang yang pernah berkontak dengan Menteri Agama RI selama lebih dari 15 menit dengan jarak kurang dari 2 meter pada beberapa kegiatan tersebut untuk secara aktif membantu pelaksanaan contact tracing dengan cara melaporkan diri ke Layanan Provincial Call Center (PCC) Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 NTB di nomor 0818 0211 8119,” harapnya.

Disamping itu juga, ia mengimbau kepada seluruh warga, terutama masyarakat kelompok rentan agar lebih waspada dan lebih intens menjaga kesehatannya. Ketika mengalami gejala ringan agar lebih dini memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan sebisa mungkin untuk sementara waktu tidak berkegiatan di luar rumah. “Jika terpaksa keluar rumah harus benar -benar menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan serta tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat,”imbaunya. (sal)

Komentar Anda