Kapolda Perintahkan Penyelidikan Vaksin Palsu

MATARAM—Maraknya pemberitaan atau isu beredarnya vaksin palsu di masyarakat semakin hari makin meluas.

Untuk benar-benar memastikan vaksin palsu ini tidak ada di NTB, Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono memerintahkan jajarannya  menyelidikinya. ‘’ Ini akan terus kita selidiki untuk memastikan vaksin palsu itu tidak ada disini (NTB, red),’’ ujarnya Rabu  kemarin (29/6).

Dirinya mengaku selama ini pro aktif terhadap permasalahan tersebut. Begitu ada pemberitaan mengenai dugaan beredarnya vaksin palsu di televisi, dirinya langsung memerintahkan Dirreskrimsus Polda NTB u berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) NTB. '' Pak Dir (Dirreskrimsus, red) sudah saya perintahkan untuk melakukan koordinasi dengan pihak BPOM," katanya.

 Koordinasi ini menurutnya sangat diperlukan guna melakukan pengecekan di lapangan. Dari  pengecekan di 12 titik yang dilakukan, hasilnya  nihil. " Informasinya sudah dilakukan pengecekan di 12 titik. Tapi hasilnya memang nihil," imbuhnya.

Baca Juga :  Dikes Jamin Tidak Ada Vaksin Palsu

Umar menyebut jika nantinya memang ada vaksin palsu yang beredar di NTB, maka akan ditindak secara tegas sesuai dengan ketentuan. Peredaran vaksin palsu ini sangat membahayakan masyarakat. " Kalau vaksin palsunya berjalan dan sampai ada disini (NTB, red) tentu akan kita tindak. Pokoknya ini tetap kita pantau sambil terus berkoordinasi dengan Mabes Polri," tandasnya.

Gubernur  TGH Zainul Majdi mengatakan BPOM sudah melakukan pengecekan dan memeriksa dugaan beredarnya vaksin palsu ini sedetail mungkin di NTB. Dari pengecekan ini, tidak ditemukan adanya vaksin palsu yang beredar. " NTB aman dari vaksin palsu," katanya.

Dikatakan Gubernur, bukan hanya vaksin palsu yang menjadi permasalahan namun juga dugaan adanya obat-obatan palsu yang beredar di masyarakat.  " Obat-obatan yang diduga palsu ini juga sudah kita periksa. Alhamdulilah hasilnya tidak ada yang ditemukan," katanya.

Baca Juga :  Selain Vaksin Palsu, Obat Palsu Harus Disidak

Yang ada  masih beredarnya obat-obat tradisional. Dimana obat ini disebutnya mengandung bahan kimia yang membahayakan. Sehingga ia menyerukan kepada masyarakat jangan menkonsumsi obat-obatan secara sembarangan. " Walaupun itu jamu di pinggir jalan misalnya ternyata isinya bisa saja bukan herbal tapi obat lainnya yang ternyata bisa merusak ginjal. Ini tentunya harus diwaspadai," ungkpanya.

Gubernur  meminta kepada masyarakat NTB untuk tidak khawatir terkait dengan beredarnya vaksin palsu ini. Sebagai bentuk keseriusan pemprov, dirinya sudah memerintahkan Disperindag u mulai pengecekan. Selama ini jalur distribusi obat dimulai diluar Disperindag yaitu BPOM. " Sekarang kita ingin Disperindag bisa masuk ke situ untuk melakukan pengecekan sehingga distribusinya bisa aman dan jangan sampai di rantai distribusi itu ada suplai yang tidak bertanggung jawab," tandasnya.(gal)

Komentar Anda