Kapal Pesiar Don Princess Singgahi Lombok

GIRI MENANG—Ratusan wisatawan mancanegara (Wisman) penumpang kapal pesiar Don Princess disambut pentas seni oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB di panggung terbuka Pasar Seni Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (9/7), sekitar pukul 10.00 Wita.

Secara berurutan, tiga atraksi seni budaya khas Lombok yang dipersembahkan Sanggar Mendur Putiq, pimpinan H. Abdul Hamid, menyambut dan menghibur para Wisman dari berbagai negara yang menjadi penumpang kapal pesiar berbendera Australia tersebut. Diantaranya yaitu drama tari Prahara Mandalika yang disadur dari legenda Puteri Mandalika, kemudian Tari Gandrung, dan terakhir seni ketangkasan Peresean.

Ratusan Wisman yang datang ke Pasar Seni Senggigi dengan mengunakan bus pariwisata itu terlihat sangat terhibur dan senang. Sehingga ketika para penari Gandrung mengajak para Wisman itu menari, dengan antusias mereka langsung berdiri dan menirukan gerakan-gerakan tarian khas Suku Sasak Lombok tersebut.

“Pagelaran pentas seni bagi para wisatawan kapal pesiar ini merupakan cara kami menyambut mereka (wisatawan), agar merasa senang dan betah berlama-lama di Lombok. Harapannya, keramahan kita ini bisa membuat mereka terkesan, sehingga ketika kembali ke negara masing-masing bisa menjadi cerita indah yang penuh kenangan,” kata Kepala Disbudpar NTB, HL Moh. Faozal.

Selain itu sambung Faozal, terpenting dengan adanya giat-giat seni budaya ini bisa membangkitkan dan menggaerahkan keberadaan sanggar-sanggar seni budaya di Lombok, untuk terus berkreasi dan berkembang. Sehingga aneka seni budaya khas Lombok maupun Sumbawa yang merupakan warisan luhur nenek moyang, bisa terus lestari.

Baca Juga :  Selamat Setelah Dapat Botol dan Kayu

“Semoga apa yang telah dilakukan Disbudpar NTB ini bisa diikuti oleh Disbudpar Kabupaten/Kota lainnya di NTB. Sehingga para wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata di masing-masing daerah, mereka (wisatawan) merasa feel welcome (merasa disambut,red), dan feel at home (merasa dirumah sendiri, red),” tutur Kadisbudpar NTB yang juga Plt. Poltekpar Lombok ini bijak.

Sementara Director Lombok Paradise Tour & Travel, Heri Nurcahyono, tour operator Wisman Kapal Pesiar Don Princess selama berada di Lombok menjelaskan, kapal pesiar dengan kapasitas 2.500 penumpang itu berlabuh di Pelabuhan Lembar, langsung dari Australia, Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 Wita.

“Dari jumlah penumpang itu, ada sekitar 700-an wisatawan yang turun ke darat (Lombok) membeli paket wisata city tour, yaitu berkunjung ke sejumlah obyek wisata seperti ke Pantai Senggigi, Pasar Seni Senggigi, Cocotinus Sekotong, Taman Lingsar, Museum Negeri NTB, bahkan ada juga berkunjung ke Gili Trawangan,” jelas Heri.

Selain Wisman yang resmi membeli paket wisata di atas kapal lanjut Heri, ketika kapal berlabuh juga ada sekitar 500-an wisatawan yang turun secara mandiri, untuk kemudian membeli paket-paket wisata yang telah disediakan berbagai travel agent di Pelabuhan Lembar. “Karena itu, mengapa kami selain menyediakan 20 bus pariwisata untuk mengangkut wisatawan yang telah membeli paket wisata diatas kapal. Kami juga menyiapkan puluhan kendaraan lebih kecil yang bisa di sewa oleh para wisatawan yang turun secara mandiri tersebut,” papar Heri seraya menambahkan, pihaknya juga mengerahkan 25 orang guide untuk melayani para wisatawan.

Baca Juga :  Kapal Ngedok Teluk Nara akan Disterilkan

Disampaikan, Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang disinggahi kapal pesiar luar negeri ketika berkunjung ke Indonesia. “Untuk tahun 2016 ini, ada 18 kapal pesiar dari berbagai negara yang akan singgah ke Lombok. Dimana untuk bulan Juli 2016 ini saja ada 4 kapal pesiar yang singgah dan berlabuh di Pelabuhan Lembar,” terang Heri.

Kesempatan itu, Heri juga berharap pada pemerintah daerah,atau pengelola obyek wisata agar memperhatikan kebersihan destinasi, serta melengkapi obyek wisatanya dengan fasilitas publik seperti toilet, kamar mandi, dan lainnya. “Soal sampah dan toilet ini yang masih menjadi keluhan para wisatawan kapal pesiar. Mohon ini bisa menjadi perhatian Pemda atau pengelola obyek wisata,” pinta Heri. (gt)

Komentar Anda