Kapal Mati Mesin di Selat Lombok Berhasil Dievakuasi

Tim SAR gabungan, terdiri atas personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, bersama Anggota Ditpolair Polda NTB dan KSOP Lembar mengevakuasi KLM Mutiara Inti Permata yang mengalami mati mesin di Selat Lombok, Selasa (17/9) malam.

LOMBOK–Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi KLM Mutiara Inti Permata yang dilaporkan mengalami mati mesin di Selat lombok ke Pelabuhan Lembar, pada Selasa (17/9) pukul 21.00 WITA.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya menjelaskan, kapal beserta enam orang penumpang terdiri atas satu orang nakhoda dan lima anak buah kapal (ABK) berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

“Seluruh penumpang kapal dalam keadaan selamat dan sudah diserahkan ke pihak berwenang di Pelabuhan Lembar kemarin malam,” katanya dalam rilis yang diterima Radar Lombok, Rabu (18/9),

Ia menyebutkan keenam penumpang KLM Mutiara Inti Permata, yakni Salam (53) selaku nakhoda kapal, Safrin (58), dan Taufik (35) selaku ABK berasal dari Kabupaten Bima, NTB. Sedangkan 3 ABK lainnya adalah Anis (58), dan Fran (60) berasal dari Nusa Tenggara Timur dan 1 orang berasal dari Ambon, Provinsi Maluku atas nama Peter (35).

Nyoman menjelaskan KLM Mutiara Inti Permata berangkat dari Surabaya, Jawa Timur dengan tujuan tujuan Bima, NTB, pada Sabtu (14/9), pukul 11.00 WITA. Kapal mengalami kerusakan mesin sejak Senin (16/9) pukul 18.00 WITA di sekitar ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) II.

Kapal kayu dengan panjang 28 meter GT 169 T mengangkut barang-barang niaga, berupa kebutuhan pokok, peralatan rumah tangga, dan barang lainnya.

“Bapak Salam selaku nakhoda kapal tesebut memberikan laporan terkait kejadian tersebut ke pihak kami, kemarin pukul 14.20 WITA. Kemudian laporan kami tindak lanjuti dengan memberangkatkan tim rescue menggunakan Kapal Rescue Boat 220 Mataram,” ujarnya.

Tim SAR gabungan, terdiri atas personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, bersama Anggota Ditpolair Polda NTB dan KSOP Lembar bergerak dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, menuju lokasi kejadian dengan titik koordinat 08°32”168’ S – 115°50”019’ E.

“Setelah hampir dua jam pencarian, kapal ditemukan dalam kondisi terapung di perairan Selat Lombok atau sekitar ALKI II dengan dengan jarak 18,75 nautical mile dari Pelabuhan Lembar,” kata Sidakarya. (ln/hms mtr)

Komentar Anda