Kantor Wali Kota Mataram Kemalingan Lagi, Laptop Hingga Tabung LPG 3 Kg Hilang

PENCURIAN: Fotokopi di Kompleks Kantor Wali Kota Mataram menjadi sasaran terbaru dari maling, setelah beberapa tempat lainnya di Kantor Wali Kota Mataram itu disatroni. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Kompleks Kantor Wali Kota Mataram di Jalan Pejanggik diobok-obok maling. Kejadian ini sangat miris, apalagi dijaga personel Satpol PP.

Aksi pencurian ini kerap terjadi sebulan terakhir. Terbaru ruang fotokopi di sebelah selatan Kantor Wali Kota Mataram dibobol maling. Tamu tak diundang itu berhasil menggondol sejumlah barang. Seperti laptop uang tunai ratusan ribu dan 50 lembar meterai digasak maling. “Tadi pagi kami datang sudah terbuka pintunya. Laptopnya sudah tidak ada. Ada juga uang dan puluhan lembar meterai hilang,’’ ujar Adi, penjaga fotokopi di Kompleks Kantor Wali Kota Mataram, Selasa (22/6).

Pencurian terjadi Selasa dini hari. Maling beraksi dengan merusak pintu fotokopi. Setelah itu maling masuk dan leluasa mengambil barang yang ada. Terlihat jelas pintu fotokopi yang terbuat dari alumunium dan kaca rusak oleh maling. Akibatnya pengelola fotokopi mengalami kerugian yang tidak sedikit. “Kalau berapa kerugiannya saya tidak tahu jumlah,’’ katanya.

Pencurian ini langsung menjadi pembahasan utama di Kantor Wali Kota Mataram. Rata-rata terkejut karena kantor wali kota dengan mudahnya dibobol. Ditambah lagi karena pencurian tidak hanya sekali terjadi. Tetapi berulang kali dalam kurun waktu sebulan terakhir. “Sudah sering pencurian di sini. Banyak dan macam-macam barang yang hilang,’’ ungkap salah satu pegawai kepada Radar Lombok.

Baca Juga :  Pencuri Tas Warga Belanda Diamuk Warga

Masih dari informasi yang diserap koran ini. Barang yang dicuri pun beragam jenisnya sebulan terakhir. Maling seperti tidak memilih barang yang dicuri. Karena tabung LPG 3 kilogram yang harganya tidak seberapa dicuri juga. “Itu ada dua tabung gas yang hilang dicuri di lantai atas. Satunya milik bagian organisasi. Satunya lagi milik bagian pemerintahan,’’ kata pegawai ini menambahkan.

Beranjak ke barang yang dicuri lainnya, laptop milik Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) juga hilang dicuri. Kerugiannya pun cukup banyak. Karena dinas terkait harus mengganti laptop yang menjadi aset daerah itu. Berikutnya uang tunai Rp 5 juta milik bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram, walaupun disimpan di dalam laci hilang juga dicuri. “Itu DP3A pernah kehilangan laptop dan Bagian Kesra kehilangan uang tunai,’’ katanya.

Pencurian juga menimpa Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram. Kerugiannya disebut cukup besar. Karena yang dicuri adalah puluhan HP. Barang elektronik itu akan digunakan petugas melakukan survei dan lainnya. “Yang di Bappeda kayaknya sudah dilaporkan ke polisi. Karena pernah ada polisi datang ke sana ambil memeriksa,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Belum Ada Tersangka Kasus Dana KUR Fiktif

Kini keamanan Kantor Wali Kota Mataram pun disorot masyarakat. Karena kerap terjadi aksi pencurian. Apalagi di satu sisi, dijaga Satpol PP siang dan malam, lalu dilengkapi puluhan CCTV. Namun Kantor Wali Kota Mataram cukup mudah diobok-obok maling.

Satpol PP pun diyakini menjadi pihak yang paling disalahkan. Karena dengan mudahnya pencurian terjadi di kantor orang nomor satu di Mataram itu. “Saya belum tahu peristiwa lengkapnya. Tadi saya baru dengar tentang pencurian ini. Banyak yang sudah saya dengar,’’ ungkap Pelaksana Tugas Kasat Polpp Kota Mataram, H Mahmudin Tura.

Mahmudin mengatakan, untuk jaga malam, ada 30 personel Satpol PP. Mereka dibagi di beberapa tempat. Seperti di Pendopo Wali Kota Mataram, Kantor Wali Kota Mataram, Kantor Satpol di Jalan Lingkar Selatan dan lokasi lainnya.

Tentang lemahnya pengawasan Pol PP sampai pencurian berulang di Kantor Wali Kota, ia mengatakan siap melakukan evaluasi. “Iya pasti kita lakukan evaluasi. Karena ini mungkin kejadiannya dini hari,’’ katanya.

Selain akan meminta informasi dan keterangan beberapa pihak. Mahmudin belum memberikan kepastian tentang kejadian tersebut dilaporkan atau tidaknya ke Kepolisian. “Nanti kita tunggu arahan pimpinan. Pastinya kita akan minta keterangan juga di sini,’’ terangnya. (gal)

Komentar Anda