BANDA ACEH – Tim Hoki Indoor Putri NTB harus mengakui kekuatan tim Hoki Putri Jawa Barat (Jabar). Tim Hoki Putri NTB kalah dengan skor 1-8 untuk keunggulan tim Hoki Jabar di Gedung Serbaguna UNIMED, Medan, Selasa (3/9). Dengan kekalahan itu, Tim Hoki Putri NTB lebih cepat ‘pulang kampung’.
Pelatih Tim Hoki Indoor Putri NTB, Erwan mengakui ketidakpuasannya atas hasil pertandingan melawan Jabar.
“Kalau skor mengecewakan, tidak seharusnya kalah dengan selisih angka yang besar. Para pemain kurang disiplin,” tegasnya.
Pertandingan antara Jabar dan NTB berlangsung seru. Meski berupaya memberikan perlawanan, namun secara teknik para pemain NTB kalah kualitas dari pemain Jabar.
Delapan gol Jabar masing-masing dicetak Taoziah Nur Maslikah (3 gol), Rahma Dwi Aulia (2 gol), Citra Purba Sari (2 gol) dan Nuraini Sugiarti (1 gol). Satu-satunya gol Nusa Tenggara Barat dicetak oleh Dabhitah Batrisyia Samsuri.
Seperti diketahui, cabang olahraga (Cabor) Hoki Indoor PON 2024 digelar 2-11 September 2024. Ada tujuh tim putri (Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Lampung) yang ikut serta dan enam putra (Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah dan Papua).
Hoki Indoor memakai sistem setengah kompetisi. Dimana, peringkat 1 dan 2 dengan poin terbanyak akan bertarung di grand final memerebutkan medali emas. Dan, peringkat tiga dan empat memerebutkan perunggu.
Sementara itu, duet Pelatih Tim Hoki Indoor Putri Jabar, Yudha dan Dharma mengaku belum puas dengan performa para pemainnya. Keduanya menilai masih banyak instruksi pelatih yang belum mampu dijalankan para pemain saat bertanding.
“Kemenangan ini bukan persoalan skor, tapi bagaimana para pemain bisa mengikuti dan menerapkan instruksi yang sudah kita berikan. Ini yang belum bisa dijalankan maksimal oleh para pemain dalam pertandingan melawan NTB. Para pemain belum maksimal dalam pertandingan ini,” ujar Dharma.
Hal sama diakui Yudha yang menurutnya, dalam pertandingan kali ini sektor pertahanan tim putri Jabar sedikit lemah, karena bisa kebobolan. “Selain itu, kita juga banyak mengalami kegagalan dalam penalti corner, sehingga banyak peluang-peluang yang seharusnya menghasilkan gol terbuang percuma,” ujar Yudha.
Yudha menduga ada dua hal yang menyebabkan hal itu. Pertama faktor euforia atas kemenangan besar pada hari pertama melawan Lampung 24-0.
“Insya Allah, jika para pemain benar-benar bisa tampil lebih maksimal dan meraih emas untuk mengulangi raihan pada PON XX Papua,” tutupnya. (rie)