

MATARAM – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Pusat menggandeng BRI menggelar seminar Kadin Logistic to Campus melibatkan puluhan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mataram dan sejumlah kampus swasta lainnya di Aula Lantai 3 FEB Unram, Jumat (17/11). Hadir sebagai narasumber Pimpinan Cabang BRI Mataram Janarka Dwi Atmaja, Ketua Badan Logistik Kadin Pusat Akbar Djohan dan AnggotaBANK B Badan Logistik Kadin Pusat Juliana Shofia Duma.
Kegiatan Kadin Logistik to Campus itu juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kadin Pusat dan Dekan FEB Unram terkait penempatan magang KKN mahasiswa dan juga rencana membuka Vokasi Logistik di FEB Unram.
Pimpinan Cabang BRI Mataram Janarka Dwi Atmaja mengatakan BRI hadir untuk membangun negeri. Dengan memiliki ratusan ribu tenaga kerja, ribuan kantor, ribuan mesin ATM, terus bersinergi bersama semua elemen masyarakat membangun sumber daya manusia (SDM), menggerakan roda perekenomian masyrakat hinggi di pelosok negeri.
“Jadi BRI itu tidak hanya mengurus simpan pinjam uang ke masyarakat, tapi juga aktif membangun negeri dengan meningkat kualitas SDM dan sektor lainnya,” kata Janarka.
Berbicara tentang logistik, kata semua kebutuhan pegawai dan kantor cabang, kantor kas dan lainnya pastinya membutuhkan jasa usaha logistik. Di dalam usaha logistik itu membutuhkan pengetahuan, kompetensi, dengan arti lainnya membutuhkan SDM yang sesuai dengan bidangnya. Karena itu, butuh skil dan knowledge dalam menangani logistik.
“Logistik itu menjadi keharusan, karena barang itu tidak bisa dikirim lewat email, tiktok dan media sosial lainnya, tetapi membutuh jasa pengiriman atau logistik,” ucapnya.
Ia juga mengajak mahasiswa FEB Unram ketika sudah lulus nantinya bisa ikut membangun negeri dengan berkarir di BRI, yang akan ditempatkan di seluruh wilayah NTB, tentunya dengan persyaratan yang sudah ditentukan.
“Mahasiswa FEB Unram bisa join bersama BRI untuk penempatan di wilayah NTB,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Logistik Kadin Pusat Akbar Djohan mengatakan ketersediaan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih itu masih terjadi jarak yang sangat lebar. Di mana para pengusaha bergerak di bidang logistik untuk mencari tenaga kerja yang terdidik dan terlatih itu masih sulit. Akibatnya, pengusaha logistik harus mengamil tenaga kerja terlatih itu dari pengusaha lainnya.
“Kami untuk mencari tenaga kerja bidang logistik itu susah minta ampun. Sampai harus memakai tenaga logistik dari perusahaan lain,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Djohan mendorong FEB Unram untuk bisa menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terdidik, tapi juga terampil di bidangnya, dengan cara membuka Vokasi Logistik.
“Peluang kerja dengan gaji besar di perusahaan logistik sangat terbuka. Karena itu, sebaiknya secepatnya FEBI Unram membuka pendidikan Vokasi Logistik ini untuk menyiapkan tenaga kerja terdidik dan terlatih,” pungkasnya. (luk)