Kades Dukung Sukiman Azmy Maju di Pilkada

sukiman azmy
HM Sukiman Azmy (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

SELONG–Keputusan  HM Sukiman Azmy  ikut serta di pilkada Lombok Timur 2018 mendatang diapresiasi sejumlah kepala desa (Kades).

Para kades ini mengingat peran besar mantan Bupati Lombok Timur periode 2008-2013 ini terutama kebijakan pemekaran desa yang dulu sempat dicemooh. Sukiman Azmy memang berhasil melakukan pemekaran ratusan desa. Belum lagi jalan-jalan hotmix yang mulus selalu membuatnya terus dikenang.

Sebut saja kondisi Desa Rensing Raya Kecamatan Sakra Barat yang sudah cukup membanggakan saat ini. Proses pembangunan terus berlanjut meski usianya baru beberapa tahun saja. Dana desa yang didapatkan dari APBD I, APBD II dan APBN benar-benar dimanfaatkan dengan baik.

Tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat juga sudah mulai lebih baik. Hal ini jauh berbeda ketika wilayah tersebut masih masuk Desa Rensing. “Setiap saya memikirkan desa ini, selalu saja terlintas Pak Sukiman. Desa ini ada karena memang berkat Pak Sukiman,” ujar Kepala Desa Rensing Raya, Munawir Haris kepada Radar Lombok, Senin kemarin (20/2).

[postingan number=3 tag=”sukiman”]

Desa Rensing Raya sendiri definitif pada tahun 2011 lalu. Banyak manfaat yang dirasakan dari pemekaran tersebut. Pengangguran juga bisa dikurangi, pelayanan lebih dekat kepada masyarakat. “Jujur, kami disini rindu dengan Pak Sukiman,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wakil Bupati Safari Ramadan di Terengan Timur

Ia pun mulai membandingkan antara kondisi saat ini dengan masa kepemimpinan Sukiman Azmy. Munawir merasa birokrasi saat ini terlalu panjang dan mempersulit orang-orang di tingkat desa. Berbeda halnya dengan dulu, birokrasi sangat dipermudah dan nyaman.

Kebijakan pemekaran desa lahir di Lombok Timur, jauh sebelum pemerintah pusat berkoar-koar membangun negeri dari desa. Tak ada juga yang memprediksi akan adanya dana besar untuk desa. Namun Sukiman rupanya lihai soal ini, ia bukan hanya mampu mengambil peluang tetapi juga menciptakan peluang.

Sebelum pemekaran, jumlah desa di Lombok Timur hanya 106 desa. Kemudian pada akhir 2009 sudah bertambah menjadi 150 desa. Sukiman belum puas juga hingga akhir jabatannya berhasil membentuk 239 desa atau 254 desa/kelurahan di Lombok Timur.

Atas pemekaran tersebut, Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Lombok Timur, Lalu Muhir juga mengakui jasa-jasa besar Sukiman Azmy. “Dulu, pemekaran desa dan infrastruktur jalan selalu diprioritaskan. Itu yang tidak  bisa kami lupakan dari beliau,” kata pria yang juga kepala desa Bagik Payung ini.

Muhir benar-benar merasakan masa kepemimpinan Sukiman Azmy. Sosoknya yang berwibawa, dan mampu merangkul seluruh kalangan membuat pembangunan berjalan lancar. “Beliau buka kran begitu luas, siapa yang sangka sekarang berkat beliau banyak orang bisa menikmati dana desa. Pembangunan di desa lancar, terus bagaimana bisa kami tidak berterima kasih,” ujarnya.

Baca Juga :  Ratusan Warga Sakra Gedor Kantor Camat

Jika dulu ada pihak yang mencemooh pemekaran desa, tidak menutup kemungkinan mereka juga menikmatinya saat ini. Bahkan, Lombok Tengah dan Lombok Utara baru-baru ini berbicara pemekaran desa dengan serius, setelah mengetahui dana desa yang begitu besar.

Mendengar informasi Sukiman Azmy ingin memimpin Lombok Timur lagi, Muhir mengaku sangat mendukung itu. Pembangunan daerah belum tuntas dan harus dilanjutkan. “Dulu cukup sukses di bawah kepemimpinan Pak Sukiman, saat ini kita butuh beliau,” kata Muhir.

Muhir membayangkan jika Lombok Timur dipimpin oleh dua kekuatan sentral yaitu Sukiman Azmy dan H Ali Bin Dahlan. Anak Ali BD, drg Asrul Sani yang saat ini menjadi Kepala Dinas Kesehatan bisa mendamaikan suasana politik yang terkesan kurang harmonis selama ini. “Pak Sukiman tokoh kita, Pak Ali BD tokoh kita. Kalau dua kekuatan ini bersua tinggal tunggu dilantik sudah,” ucapnya. (zwr)

Komentar Anda