MATARAM—Ketua Barisan Muda Demokrat (BMD) NTB, Indra Jaya Usman, meminta kepada kader BMD dan seluruh kader Partai Demokrat bergerak mensosialisasikan Dr Hj Sitti Rohmi sebagai calon gubernur NTB dalam kontestasi di Pilgub NTB. Hal tersebut sudah ada sinyal Partai Demokrat dan NW bakal mendukung Siti Rohmi Djalilah sebagai calon gubernur.
“Langsung tancap gas mesin partai dan organisasi untuk mensosialisasikan figur ibu Siti Rohmi sebagai calon gubernur,” ungkapnya, Sabtu lalu (27/5).
Ia berharap, Partai Demokrat dan NW memberikan ruang seluas-luasnya bagi Rohmi untuk menawarkan ide dan gagasannya untuk melanjutkan ikhtiar kepemimpinan TGB. Terlebih saat ini, NTB Saat ini sedang memasuki masa kegemilangannya dibawah pimpinan TGB Zainul Majdi selaku gubernur.
Dikatakan, kemajuan NTB saat ini begitu progresif. Hal ini dibuktikan dengan puluhan macam penghargaan kepada TGB selaku gubernur NTB. Figur Siti Rohmi menurutnya memilki catatan yang cukup membanggakan dan dinilai mampu melanjutkan program TGB membangun NTB sebagai salah satu daerah yang maju di Indonesia.
“Pilkada ini bukan ajang jual tampang, adu kewilyahan apalagi adu perdukunan,” ucapnya.
Politisi Muda Demokrat Lombok Barat ini menilai konpetensi Dr Hj Sitti Rohmi Djlailah cukup mempuni dan patut diberikan kesempatan mengeluarkan ide dan gagasannya sebagai Gubernur NTB 2018-2023. Ia yakin masyarakat secara luas akan bisa menerima dengan mudah sosok Siti Rohmi. Pribadi kakak sulung TGB Zainul Majdi MA ini menurut Politisi asal Narmada Lombok Barat ini sangat santun namun memiliki kecerdasan dan ketegasan sebagai pemimpin yang dibutuhkan menuju NTB gemilang.
Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH Mahally Fikri menyatakan, bahwa Partai Demokrat hanya akan mengusung kader terbaik Siti Rahmi Djalillah pada Pilgub NTB mendatang. Sebagai Partai dengan kursi delapan di tingkat DPRD Provionsi, Partai Demokrat harus mengusung kader terbaik dalam kontestasi di Pilkada NTB 2018.
“Partai Demokrat akan jagokan dan cari pasangannya ibu Siti Rohmi,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB tersebut.
Meski belum ditentukan, apakah sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur. Tetapi, kata Mahally tidak ada alasan lain atau tokoh lain dari Partai Demokrat untuk tidak bisa mendukung Rektor Universitas Hamzanwadi tersebut.
Apakah persoalan nanti, kata Mahally, sebagai gubernur atau wakil gubernur, semuanya masih dinamis. Terganutng bagaimana finalisasi komunikasi politik dan penjajakan diantar parpol mitra koalisi.
“Demokrat harus melakukan koalisai dengan partai lain. Sehingga komunikasi politik antar partai tetap dilakukan,” pungkasnya.(yan)
