Junaidi Arif Optimistis Dipilih Najmul

Junaidi Arif Optimistis Dipilih Najmul
Petahana Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar (kanan) saat bersama Ketua DPW PBB NTB Junaidi Arif dalam suatu kesempatan belum lama ini.(IST/RADAR LOMBOK)

TANJUNG—Petahana Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Najmul Akhyar belum juga mengumumkan pendampingnya untuk Pilkada KLU 2020. Jauh kalah start dibanding pesaing kuatnya Djohan Sjamsu yang sudah mengumumkan Danny Carter Febrianto Ridawan sebagai bakal calon wakil bupatinya.

Nama kuat yang disebut-sebut akan mendampingi Najmul yakni Sekda KLU Suardi. Tetapi itu juga belum bisa dikatakan final. Hal ini lantas dimanfaatkan oleh Ketua DPW PBB NTB Junaidi Arif dengan melakukan lobi politik agar Najmul memilihnya sebagai pendamping. Apalagi PBB punya dua kursi di DPRD KLU, sementara Demokrat empat kursi. Artinya sudah memenuhi syarat minimal enam kursi untuk mengusung Najmul Akhyar-Junaidi Arif. “Saya adalah win-win solution untuk pak petahana. Artinya, tidak saling merugikan dan tidak saling menguntungkan di salah satu pihak. Dan komunikasi sudah kami bangun lama secara kepartaian. Pak Najmul sudah berkomunikasi dengan DPP PBB untuk menggunakan PBB sebagai kendaraan politik,” ungkap Junaidi Arif kepada Radar Lombok, Senin (2/3).

Komunikasi Najmul dengan Ketua Umum PBB Yuzril Ihza Mahendra juga sudah terjalin cukup lama. Dan melalui Sekjen DPP PBB, Junaidi Arif direkomendasikan agar berpasangan dengan Najmul Akhyar di Pilkada 2020.

Menurut Junaidi Arif, ia lebih berpengalaman pada bidang politik-birokrasi dibanding Suardi. Mengingat dirinya dua periode terpilih sebagai Anggota DPRD NTB dan sekarang menjadi Ketua DPW PBB NTB. “Saya sudah siap dengan segalanya dan siap mundur dari Anggota DPRD NTB dan menjaminkan dua kursi yang kami miliki di Lombok Utara,” jelasnya.

Ia sendiri mendapat informasi bahwa Suardi belum final diambil Najmul. Sehingga dirinya masih memiliki peluang berpasangan dengan Ketua DPC Demokrat KLU itu. “Pak Sekda itu kan belum final, jika saya dipilih maka kekuatan partai dan kekuatan massa saya menjaminnya. Dan saya memilih Najmul karena yakin peluang menangnya besar,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Demokrat KLU Burhan M Nur mengatakan, sampai sekarang jajaran Demokrat belum memfinalkan pendamping Najmul. “Sampai sekarang kita masih menunggu dari Pak Najmul, dan rencana deklarasi pun kami belum ada,” katanya.

Terpisah, Ketua DPD Demokrat NTB TGH Mahally Fikry mengatakan Najmul memang sudah berkomunikasi dengan DPD Demokrat NTB; meminta waktu agar lebih lama menentukan pendamping. “Beberapa hari lalu, beliau sudah meminta waktu agak lebih lama,” kata Ketua Komisi V DPRD NTB itu, Senin (2/3) kemarin.

Pihaknya di tingkat DPD memang tidak memberikan deadline untuk memfinalkan pendamping. Semua diserahkan kepada Najmul.

Disinggung soal peluang Junaidi Arif, Mahally mengatakan, Junaidi Arif memang menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan. Mengingat elektabilitas Junaidi Arif tak perlu diragukan lagi di KLU. Politisi PBB itu tercatat tiga periode sebagai anggota DPRD kabupaten dan dua periode sebagai anggota DPRD NTB. Sehingga bersangkutan sangat layak dipertimbangkan. Namun tentu, yang menjadi acuan adalah hasil survei simulasi berpasangan. (flo/yan)

Komentar Anda