Juara Dijanjikan Umroh dan Bonus

????????????????????????????????????

MATARAM – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXVI tahun 2016 sudah dimulai.

Puluhan putra dan putri NTB akan berjuang secara totalitas untuk membawa harum nama daerahnya. Menjadi tuan rumah, merupakan salah satu kelebihan para peserta asal NTB.

Untuk memotivasi kafilah asal NTB agar berjuang maksimal, Pemprov menjanjikan hadiah dan bonus.

Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin menyampaikan, Pemprov NTB telah mempersiapkan berbagai hadiah tambahan bagi perwakilan NTB yang mampu menjadi juara. Bersama sponsor, pihaknya akan memberikan uang Rp 100 juta dan umroh bagi empat orang pemenang MTQ  Nasional asal NTB yang  berhasil menjadi juara di tujuh cabang lomba dan 18 golongan.

Para peserta yang menjadi juara 1 akan mendapat bonus sebesar Rp 100 juta, juara 2 sebesar Rp 75 juta dan juara 3 sebesar Rp 50 juta. Bonus akan diberikan oleh Gubernur TGH M Zainul Majdi secara langsung dan juga tiket umroh. “Ayo NTB pasti bisa, bonus ini untuk memotivasi peserta. Pelatih juga akan kita berikan bonus yang sama,” ujar Wagub kemarin.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi NTB, Fathurahman sangat yakin para wakil NTB bisa berbicara banyak di MTQ tingkat nasional kali ini. “Semua mereka kita andalkan jadi juara, Insya Allah kita bisa jadi yang terbaik,” ujarnya kemarin.

Para peserta MTQ yang menjadi peserta perwakilan NTB sebanyak 44 orang, diantaranya pada cabang Tilawah Alqur’an yaitu Yuni Wulandari kelahiran 1995 dari desa Ketangga Jeraeng golongan dewasa puteri, Budiman kelahiran 1982 dari Kelurahan Santi golongan Qira’at Saba’ah putera, Mas’adatin kelahiran 1979 dari desa Kekait golongan Qira’at Saba’ah puteri, Syamsuri Firdaus kelahiran kelahiran 1999 dari desa Rada golongan remaja putera.

Baca Juga :  Janji Bonus Bikin Atlet Semangat

Peserta lainnya Alhamudin kelahiran 1995 dari desa Penujak golongan cacat netra putera, Azhar kelahiran 1986 dari Kelurahan Mataram Timu golongan dewasa putera, Lili Rahmah kelahiran 2002 dari desa Soro golongan anak puteri, Muhammad Farhan kelahiran 2004 dari Kelurahan Tanjung golongan anak-anak putera, Syifa Fdiah Maulida kelahiran kelahiran 2006 dari Kelurahan Samapuin golongan Tartil puteri, Muh Arief Fauzy kelahiran 2005 dari Kelurahan Sambina’e golongan tartil putera, Riski Jumiati kelahiran 1996 dari Kelurahan Sadia pada golongan cacat netra puteri.

Selanjutnya pada cabang Hifzh Alqur’an yaitu Eka Sopyan kelahiran 2004 dari Kelurahan Jati Wangi golongan 1 juz dan tilawah putera, Lalu Muh Khairurraak Alhafizi kelahiran 2002 Desa Kerongkong golongan 10 juz putera, Ummu Hanifah kelahiran 2000 Kelurahan Monggonao golongan 10 juz puteri, Muhamad Fathul Mu’in kelahiran 2000 desa Kuripan Utara golongan 20 juz putera dan Salikin Safar 1997 kelurahan Monggonao golongan 30 juz puteri. “Khairrurazak kan beberapa waktu lalu malah juara tingkat Asia Pasifik, insya Allah di MTQ ini juga akan juara,” kata Fathurahman.

Pada cabang Tafsir, ada 5 orang perwakilan NTB. Wahdi Syahri kelahiran 1998 Kelurahan Monggonao golongan bahasa Arab putera, Hapriadi kelahiran 1996 Kelurahan Monggonao golongan bahasa Indonesia putera, Juznawati kelahiran 1989 Kelurahan Monggonao golongan bahasa Indonesia puteri, Fuad Hasan 1996 desa Sukarara golongan bahasa Inggris putera dan Hj Hanny Malkan kelahiran 1987 dari desa Gunung Sari pada golongan bahasa Inggris puteri.

Baca Juga :  Luhut Janji Kasih Bonus untuk Zohri dan Sapwaturrahman jika Capai Target WACG Tokyo 2021

Berikutnya di cabang Fahm Alqur’an ada nama Zulkifli Adji Bayu kelahiran 1999 desa Juran Alas pada golongan Fahmil Qur’an, Wahyu Fajri Ramdani 1998 Kelurahan Seketeng golongan Fahmil Qur’an dan Ayu Maryati 1999 Kelurahan Monggonao golongan Fahmil Qur’an.

Untuk cabang Syarh dan golongan Syahril Qur’an, perwakilan NTB yaitu Tuti Alawiyah kelahiran 1998 dari desa Kenanga, Nurmikyana kelahiran 1998 dari Kelurahan Monggonao dan Lailatul Fikra kelahiran 1999 dari desa Keniang.

Selanjutnya pada cabang Khat Alqur’an, NTB diwakili oleh Ihsanul Hakim 1995 kelurahan Mongganao pada golongan naskah putera, Masyitha 1992 kelurahan Mongganao golongan naskah puteri, Lalu Akmal Hijrat 1986 asal desa Ganti pada golongan hiasan mushaf putera, Nurul Hidayati 1995 desa Montong Terep golongan hiasan mushaf puteri, Sahlun 1989 desa Mertak Tombok golongan dekorasi putera, Jeanithia Ade Lareny 1991 asal Kelurahan Monjok Barat golongan dekorasi puteri, Ikhtiar 1983 desa Pengenjek golongan kontemporer putera dan Uti Yusmiati kelahiran 1994 Kelurahan Monta Baru pada golongan kontemporer puteri. Cabang terakhir adalah Menulis Makalah Ilmiah Alqur’an (M2IQ), NTB diwakili oleh Farida Jaeka kelahiran 1994 asal desa Tanak Beakpada golongan M2IQ puteri.

Mas’adatin, seorang perwakilan NTB pada MTQ cabang Tilawah golongan Qira’ah Saba’ah puteri mengatakan, meskipun dirinya baru pertama kali ikut lomba tingkat MTQ nasional namun tetap optimis bisa menjadi yang terbaik. “Kuncinya tetap tenang dan ikhlas, insya Allah saya bisa jadi yang terbaik. Kita harus optimis donk, apalagi sebagai tuan rumah,” ucapnya. (zwr)

Komentar Anda