Jombang Belajar Pariwisata ke DPRD Lombok Tengah

Jombang Belajar Pariwisata ke DPRD Lombok Tengah
BERPERPOSE: Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah M Samsul Qomar berpose bersama rombongan DPRD Jombang, Selasa kemarin (27/9). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA-Pemerintah dan DPRD Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur berkunjung ke DPRD Lombok Tengah untuk belajar pola pengolaan pariwisata, Rabu kemarin (27/9).

Nurhayadi selaku salah satu perwakilan rombongan menyampaikan, pihaknya melakukan studi ke Lombok Tengah untuk mengetahui strategi dan upaya dalam pengelolaan pariwisata. Hal ini mengingat pariwisata Lombok Tengah tidak hanya terkenal di kancah nasional, tapi juga internasional. “Kita ingin tau cara pengembangan pariwisata serta kondisi wisata di Lombok Tengah itu seperti apa, dan bagaimana cara yang diterapkan dalam memajukan pariwisata sehingga sangat banyak diminati oleh wisatawan,” ungkapnya.

Terlebih dirinya mengaku mengenali brand pariwisata di NTB sebagai daerah wisata halal. Sehingga pihaknya ingin mengetahui wisata halal tersebut bentuknya seperti apa dan kenapa kemudian memakai kata tersebut. “Kita ingin belajar juga tentang bagaimana pengelolaan wisata halal tersebut dan apakah di tempat wisata tidak ada hal-hal yang sifatnya haram dan lain sebagainya,” ujarnya.

Para tamu tersebut diterima langsung oleh Komisi II DPRD Lombok Tengah, M Samsul Qomar. Dia  menyampaikan, pihaknya bersama pemda dalam memajukan pariwisata yang ada di wilayahnya, dengan membuat Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Riparda), yang merupakan tindak lanjut dari Perda No. 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). “Dalam memajukan pariwisata di Loteng tidak hanya membentuk Riparda, namun saat ini sudah memulai mengembangkan pariwisatanya dengan membagi tata ruang pariwisata menjadi tiga zona sesuai potensi yang ada di masing-masing zona tersebut, seperti zona utara, zona tengah dan zona selatan,” jelasnya.

Baca Juga :  Pengaspalan Trek Utama Sirkuit Mandalika Rampung

Di setiap zona tersebut, memiliki potensi masing-masing, seperti yang ada di zona utara memikliki air terjun Benang Kelambu, air terjun Benang Stokel dan beberapa air terjun lainya ditambah dengan  desa hutan kemasyarakatan. Sementara untuk zona tengah dijadikan sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan beserta pentas seni dan budaya yang ada. “Pemkab juga sejauh ini  memiliki banyak kerajinan seperti kerajinan bambu, kerajinan kuliner di Kopang, tenun di Sukarara dan Sade, kerajinan perak dan gerabah di Penujak. Itulah yang menjadi andalan kita di Lombok Tengah dan akan kita buatkan pentas seni dan budaya. Lebih lengkapnya bisa dilihat di buku yang dipegang,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur Apresiasi Gelar Pahlwan TGKH Zainuddin Abdul Majid

Untuk wilayah selatan Lombok Tengah sendiri, andalan wisatanya adalah pantai. Di mana kawasan selatan mempunyai  pantai yang memiliki luas 97,4 km ditambah dengan jalan yang berkelok-kelok dan adanya kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang merupakan program pemerintah pusat dari presiden sebelumnya. ‘’Banyak hal yang ada di daerah ini dan tentunya itu tidak terlepas dari adanya peran dan fungsi masyarakat setempat,” tambahanya.

Dari segi keamanan, selain dilakukan oleh aparat kepolisian namun ada juga peran dari masyarakat dengan dibentuknya Badan Keamanan Desa (BKD/BKK), sehingga majunya suatu pariwisata tidak terlepas dari peran dan fungsi desa itu sendiri. “Setiap desa memiliki BKD yang bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan kondusifitas dan keamanan beserta kenyamanan  para tamu yang datangan,” tuturnya.

Namun, dalam wisata halal, pihaknya masih mengkritisi adanya hotel yang belum menyediakan peralatan salat. Sehingga pihaknya berharap bahwa demi keseriusan membangun wisata halal tersebut diharapkan semua elemen saling mendukung. ‘’Hotel harus ada sajadah juga agar kalau mau salat sudah ada biar tidak mencari di luar,” tandasnya. (cr-met)

Komentar Anda