Job Fair SMKN 1 Tanjung, 20 Perusahaan Buka Peluang Karir

LAYANI: Sejumlah perusahaan saat melayani para pencari kerja di Job Fair SMKN 1 Tanjung, Senin (18/11). (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Sebanyak 20 perusahaan dari berbagai bidang hadir pada Job Fair yang diselenggarakan SMKN 1 Tanjung pada 18-19 November 2024.

Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Erwin Rahadi.

Erwin menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari visi misi pemda mengurangi pengangguran di KLU, yang saat ini telah mencapai penurunan tertinggi di NTB, yaitu 1,24 persen.

“KLU memiliki SMK-SMK dengan lulusan yang terlatih. Bahkan SMKN 1 Tanjung menjadi SMKN PK (Pusat Keunggulan) binaan pemerintah provinsi, yang menjamin lulusannya dapat langsung diterima di dunia kerja,” jelasnya.

Namun, ia juga menyoroti pentingnya koordinasi lebih lanjut antara Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja dengan berbagai perusahaan untuk memastikan semua lulusan, termasuk dari Balai Latihan Kerja (BLK), dapat terakomodasi.

“Kami ke depannya akan terus tingkatkan komunikasi dengan beberapa perusahaan, sehingga anak-anak kita dapat diakomodasi di dunia kerja,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Tanjung, Sabri, menjelaskan bahwa Job Fair ini merupakan bagian dari program SMK PK. Job Fair melibatkan 20 perusahaan dari berbagai sektor, seperti perhotelan, percetakan, Telkomsel, dan jaringan ritel besar seperti Indomaret.

“Tujuannya adalah mempertemukan pihak industri yang ada di KLU maupun luar KLU dengan alumni SMKN 1 Tanjung maupun sekolah lainnya agar mereka bisa berkomunikasi,” jelasnya.

Dengan begitu, pihak industri nantinya bisa mendapatkan tenaga terampil untuk mengisi jabatan yang lowong, dan para alumni SMK juga bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.

Untuk itu, ia berharap alumni SMKN 1 Tanjung serta SMK lainnya dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk diterima di dunia kerja. “Sebab para siswa dan alumni SMK datang dengan harapan besar untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka,” katanya.

Dengan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah, perusahaan, dan institusi pendidikan, ia optimis mencetak generasi produktif dan mengurangi pengangguran. (der)