JK Berharap Warga Segera Kembali ke Rumah

DIALOG: Mantan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla saat berdialog dengan korban banjir bandang saat berkunjung ke Dusun Batulayar Utara Desa Batulayar Barat Kecamatan Batulayar Lombok Barat, Rabu (8/12). (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MANTAN Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla mengunjungi korban banjir bandang di Dusun Batulayar Utara Desa Batulayar Barat Kecamatan Batulayar Lombok Barat, Rabu (8/12).

Tokoh yang karib disapa JK ini tiba di lokasi pengungsian tepat pukul 12.15 Wita bersama rombongan yang didampingi Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dan para pejabat lain. Kehadiran JK ke lokasi bencana yang menalan korban lima orang disambut antusias para korban di lokasi pengungsian.

Sebelum menyapa para pengungsi di salah satu tenda, JK terlebih dahulu mengecek dapur umum (DU) lapangan di dekat tenda pengungsian. Para ibu-ibu dari istri para anggota TNI sedang menyiapkan makanan siang bagi para pengungsi. “Assalamulaikum,” ucap JK seraya mengkat dua jempol salut dengan para ibu-ibu yang standby menyiapkan makanan bagi pengungsi.

JK juga bertanya setiap hari berapa bungkus nasi yang disiapkan untuk korban banjir. Danrem 162/WB Ahmad Rizal Ramdhani mambantu para ibu-ibu istri TNI menjawab pertanyaan dari JK. Ia menyebutkan bahwa setiap hari disiapkan untuk tiga kali makan. Sekali makan disiapkan 2 ribu nasi. “Kita punya tiga DU lapangan di lokasi ini. Untuk tiga kali makan kita siapkan 6 ribu,” sebutnya.

Selepas memastikan dapur umum lapangan yang disiapkan di lokasi pengungsian, JK lalu bergeser ke tenda pengungsian. Para korban yang sudah menunggu kehadiran mantan orang nomor dua di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo sebagai wakil presiden RI ini disambut riuh para korban banjir. Spontan, korban yang kebanyakan ibu-ibu dan anak menyanyikan lagu Indonesia Raya begitu JK tiba di depan tenda. “Ibu-ibu sehat?,” sapa JK.

Sontak para korban banjir yang sudah menanti kehadiran Ketua PMI Pusat ini menjawab, bahwa dalam keadaan sehat. “Alhamdulillah pak kami sehat-sehat,” sambut ibu-ibu yang tak mau kalah dengan semangat anak-anak yang menyanyikan lagu Indonesia Raya.

JK menyempatkan diri untuk berdialog singkat dengan para korban di depan tenda pengungsian. Ia menyampaikam rasa simpati atas musibah banjir bandang yang melanda masyarakat. Sehingga terpasa harus berada ditempat pengungsian. “Tapi alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak, baik TNI Polri, masyarakat umum termasuk PMI membantu sehingga semuanya bisa ditangani. Dan saya harap satu dua hari sudah bisa kembali kerumah,” harapnya.

Baca Juga :  Ustadz Mizan Ditetapkan Sebagai Tersangka

JK juga menanyakan langsung kepada para pengungsi soal apakah penanganan yang diberikan sudah baik, kemudian penyediaan makan dan lain sebagai. Sontak para pengungsi menjawab dengan penuh samangat dengan mengakatan sudah baik. “Alhamdulillah sudah baik pak,” jawab mereka.

“Anak-anak sudah mulai sekolah atau tidak,” tanya JK kepada anak-anak yang duduk. Pasalnya, pascabencana yang melanda pada Senin (6/12) aktivitas lumpuh total karena bangunan rumah maupun fasilitas pendidikan terendam banjir. “Belum masuk sekolah, karena sekolahnya masih rusak,” jawab ibu-ibu bersama anak-anaknya yang tadi riuh menyanyikan lagu Indonesia Raya saat JK tiba tenda pengungsian.

Di hadapan JK, juga para pengungsi menceritakan kondisi rumahnya pasca diterjang banjir bandang yang sampai saat ini belum bisa ditempati. Begitu juga soal sarana ibadah masjid yang rusak akibat banjir diterjang banjir yang belum dapat digunakan oleh masyarakat. “Insya Allah nanti segera diperbaiki oleh bapak bupati, supaya anak-anak bisa bisa kembali kesekolah dan masjid yang rusak biar bisa dipakai beribadah dengan nyaman,” jawab keluhan masyarakat.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid didampangi Wakil Bupati, Hj Sumiatun saat ditujuk langsung JK menjawab apa yang menjadi keluhan warga menyangkupi untuk segara memperbaiki sarana dan parasana sehingga aktivitas anak-anak dan masyarakat segara normal kembali. “Siap Pak. Kami akan segara perbaiki,” janji Fauzan saat ditunjuk JK di hadapan pengungsi.

Menutup dialog bersama pengungsi, JK tidak lupa mengingatkan dan mendoakan para korban banjir tetap dalam keadaan sahat selalu. “Terima kasih ibu-ibu tatap semangat dan semoga sehat selalu,” tutup JK.

Setelah dari tenda pengungsian, JK juga mengecek tempat layanan kesehatan bagi korban banjir yang disiapkan di lokasi pengungsian. Ia menanyakan kepada petugas berjaga di posko kesiapan mengenai penyakit apa saja yang dikeluhkan masyarakat sampai sekarang. “Rata-rata masyarakat mengeluhkan penyakit apa,” tanya JK.

Baca Juga :  Budaya Gamelan NTB Dapat Sertifikat Unesco

“Rata-rata yang paling banyak dikeluhkan (masyarakat) penyakit batuk, pilek dan gatal-gatal Pak,” jawab salah satu petugas kesehatan.

JK juga menyampaikan kepada awak media setelah mendatangi posko kesehatan. Penanganan yang dilakukan para tim penanganan banjir bandang telah menjalankan apa yang menjadi tugas hingga sekarang. “Pembangunan tenda pacsa bencana dan layanan kesehatan, penyediaan makanan sudah disiapkan disini. Dan semua sudah dijalankan,” tegas JK setelah memastikan semua.

Saat ditanya mengenai bencana yang semakin meluas terjadi di Indonesia, tidak hanya banjir terjadi di NTB, kata JK, karena pada Desember, Januari, Februari merupakan bulan turun hujan. Jadi tidak heran kemudian kalau hampir wilayah di Indonesia dilanda hujan yang dibagian terjadi bencana seperti bancana banjir. “Bulan Desember ini memang bulan hujan. Desember, Januari, Fabruari bulan hujan. Jadi ini pristiwa alam. Dan kita terus melakukan usaha perbaikan jika terjadi bencana seperti ini,” katanya.

Untuk itu, JK mengimbau kepada masyarakat agar lebih disiplin dalam memperbaiki kondisi lingkungan. “Masyarakat harus disiplin jaga alam, baik memperbaiki selokan, jangan tebang kayu hutan,” imbaunya.

Tidak lama kemudian, JK kembali ke Mataram untuk melanjutkan agenda lain. Terlebih sebelum meninjau korban banjir JK melantik Dewan Kehormatan dan Jajaran Pengurus PMI NTB masa bakti tahun 2021-2026 di pendopo Gubernur NTB, kemarin.

Dalam kesempatan ini, JK mengingatkan dan berharap agar PMI selalu siap dan siaga dalam menghadapi serta melakukan upaya pencegahan bencana. Terlebih NTB menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang rawan terjadi bencana. Karena bukan kali ini saja wilayah NTB dilanda bencana tapi pada tahun 2018 lalu diguncang bencana gempa bumi yang cukup dahsyat mengakibatkan ekonomi masyarakat lumpuh. Maka dalam hal ini PMI harus berkiprah melayani masyarakat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan di lapangan. Sehingga bisa meringankan beban masyarakat pasca bencana. “Dalam melayani masyarakat umum, tak lupa juga dari bantuan orang-orang yang mampu mengatasi masalah tersebut,” pesannya. (sal)

Komentar Anda