
Jhon “Kursi Roda” dikenal sebagai penyanyi lagu Sasak. Lagu-lagunya dihafal oleh banyak orang. Kini penyandang disabilitas ini juga punya aktivitas sosial yakni membantu warga miskin lewat berjualan ketan durian.
ZULFAHMI-MATARAM
Nama lengkapnya adalah Zaenuddin. Ia selalu ceria dan semangat saat menerima tamu di kafe miliknya di Jalan TGH. Ali Batu Lingkungan Petemon Kelurahan Pagutan Kecamatan Mataram. Di tempat ini Jhon tinggal bersama istri dan dua anaknya.
Jhon memulai bisnis ketan durian. Bisnis barunya ini muncul setelah ia beberapa kali melakukan ujicoba. Ia memanfaatkan media sosial (Facebook) untuk memasarkan produknya.” Ketan durian sekarang lagi fenomenal,” ungkapnya berpromosi kepada Radar Lombok saat ditemui kemarin (1/10).
Bisnis barunya ini punya nilai sosial. Satu porsi ketan durian dijual dengan harga Rp 15 ribu. Nah, seribu rupiahnya disisihkan untuk bantuan kepada anak yatim dan fakir miskin.” Jadi dengan anda membeli ketan durian “Jhon Kursi Roda”, anda sudah ikut berdonasi untuk anak yaitu dan duafa,” katanya.
Baru satu bulan saja usahanya berjalan, Jhon sudah bisa mendonasikan uang Rp 750 ribu. Dalam satu hari ia bisa menjual sekitar 50 porsi ketan durian.” Kemarin saya sudah sumbangkan dan saya live (di TV) agar warga masyarakat tahu kemana disumbangkan uang mereka,” tuturnya.
Dari usaha yang ia jalankan ini, dirinya menyiapkan program satu juta bungkus ketan durian untuk anak yatim, duafa dan fakir miskin yang ada di Lombok. Dari gerakan ini tentunya setiap penjualan akan didonasikan seribu rupiah untuk duafa. “ Program ini sedang saya jalankan dan Alhamdulillah penjualan ketan durian setiap hari semakin bertambah,” ungkapnya.
Jhon adalah kelahiran Tembelok, anak dari pasangan Kamaruddin dan Suriyati. Ia 7 orang bersaudara. Diantara saudara-saudaranya, hanya ia sendiri yang tidak normal. Sehari-hari ia menggunakan kursi roda. Jadilah ia populer dengan panggilan “Jhon Kursi Roda”. “ Saya lelah dan prihatin melihat mereka yang membawa kotak amal dan buku kemudian minta-minta,” tegasnya.
Ia tidak memasang target sampai berapa bulan target satu juta bungkus ketan durian terjual. Semakin cepat target terjual, maka semakin cepat donasi bisa disalurkan. Ia memasarkan produknya via online. “Saat ini saya sedang mencari karyawan untuk mengantarkan pesanan,” katanya.
Untuk satu boks ketan durian, driver mendapatkan upah Rp 2.500 per kotak . Jhon juga melibatkan ibu-ibu sekitar sehingga mereka punya pekerjaan.” Saya juga ajak mereka yang mau usaha ketan durian. Silahkan jualan bahan-bahan ambil dari Jhon agar rasa dan kualitas tetap sama,” ujarnya.(*)