Jenazah Korban Kapal Karam Malaysia Disambut Histeris

SELONG—Warga Lombok Timur (Lotim) yang menjadi korban  tragedi kapal tenggelam di perairan Johor Baru, Malaysia, Sakmah, tiba dikampung halamannya di Dusun Siadah, Kembang Kerang, Aikmel, Rabu malam (27/7) sekitar pukul 23.00 Wita. Kedatangan jenazah korban disambut histeris istri, anak dan keluarga dekatnya. Keesokannya, jenazah langsung dimakamkan pihak keluarga.

Proses pemulangan jenazah korban ditangani langsung KJRI di Malaysia, bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dissosnakertran) Lotim dan pihak BP3TKI. Jenazah korban diterbagkan dari Malaysia, setelah proses administrasi selesai. Selanjutnya diterbangkan ke Jakarta, baru kemudian dibawa ke Lombok. “Hari ini (Rabu malam) tiba, besok (Kamis pagi) langsung dimakamkan," ungkap Marhaeki, keluarga korban, Kamis kemarin (28/7).

Pihak keluarga mengetahui kejadian ini, setelah dikebarkan pihak Dissosnakertran Lotim. Keluarga pun saat itu langsung shock, mengingat sebelumnya korban sempat mengabarkan kepulangannya dalam waktu dekat. Pihak keluarga pun tak menyangka, jika hidup korban akan berakhir dengan tragis seperti ini. “Katanya dia mau pulang lihat ibunya yang mau naik haji,” lanjutnya.

Baca Juga :  Dilarang, Kapal 132 GT Bersandar di Gili Air

Korban sendiri meninggalkan dua anak, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Inilah yang menjadi alasan korban memutuskan untuk merantau keluar negeri. Yang bersangkatan berangkat sebagai TKI sejak tahun 2013 lalu. Korban ini berangkat sebagai TKI diketahui melalui jalur non prosedural. “Sudah dua kali ke Malaysia dengan cara melancong,” tuturnya.

Biaya pemulangan korban sepenuhnya ditanggung pemerintah. Namun terkait dengan jasa raharja, sejauh ini pihak keluarga belum mendapat kepastian. Harapannya, pihak terkait bisa mengupayakan agar keluarga korban diberikan santunan. Mengingat kondisi ekonomi keluarganya yang serba terbatas. “Kalau saat ini belum ada bantuan dari pemerintah," jelasnya.

Sementara pihak perwakilan dari BP3TKI, Cahyaning Widi mengaku setelah mendapat informasi terkait kasus kapal tenggelam ini, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak KJRI di Malaysia. Dari koordinasi itu, mereka pun menerima kabar, jika ditemukan 10 warga NTB ikut menjadi korban dalam tragedi ini. Dari 10 orang itu, sembilan selamat, sementara satu tewas. Korban yang tewas ini diketahui bernama Sakmah, warga Lotim, yang dapat dipastikan setelah ditemukan identitas pengenal yang melekat ditubuh korban. “Dari 60 korban, 10 dari NTB, dan satu tewas dari Lotim,” terangnya.

Baca Juga :  Kapal Ngedok Teluk Nara akan Disterilkan

Proses pemulangan jenazah korban lanjutnya, sepenuhnya ditangani pihak KJRI berkoordinasi dengan BP3TKI, dan Dissosnakertran setempat. Kini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan KJRI, untuk menindak lanjuti infomasi terkait berapa pasti jumlah korban dari NTB, khususnya Lotim. “Dari 60 korban lebih, diperkirakan ada lagi korban asal NTB. Soalnya para korban ini banyak yang belum teridentifikasi,” lanjutnya.

Sementara bagi korban yang selamat, dipastikan mereka akan segera dipulangkan dalam waktu dekat. Saat ini pihak KJRI sedang mengurus dokumen pemulangan, mengingat status mereka ini merupakan TKI illegal. “Para korban yang selamat masih ditampung di KJRI. Mereka semua akan dipulangkan,” pungkasnya. (lie)

Komentar Anda