Jenazah Huriyati TKW Asal Lombok Barat Langsung Dimakamkan

Jenazah Huriyati TKW Asal Lombok Barat Langsung Dimakamkan
PEMAKAMAN: Warga Dusun Karang Sembung Desa Merembu Kecamatan Labuapi Lombok Barang mengebumikan jenazah TKW Huriyati pada Senin malam (16/10). Pemakaman yang berlangsung pada pukul 22.00 WITA itu berakhir sekitar pukul 23.00 WITA. (Zulkifli/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Jenazah Huriyati (40 tahun) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Karang Sembung Desa Merembu Kecamatan Labuapi Lombok Barat  yang meninggal di Johor Baru Malaysia tiba Senin malam (16/10).

Kedatangan jenazah sekitar puku; 21.30 WITA  disambut isak tangis keluarga dan tetangga. Jenazah tidak dibawa ke rumah duka melainkan langsung ke Masjid Al-Mujahidin Karang Sembung untuk disalatkan. Setelah itu jenazah yang terkemas rapi dalam peti jenazah kayu itu langsung dibawa ke Pemakaman Umum Karang Sembung.

Sontak pemakaman pada malam hari ini mengundang perhatian ratusan masyarakat untuk ikut mengantarkan. Warga senantiasa mengantarkan pemakaman jenazah menuju perisirahatan terakhir.

Baca Juga :  Target Perekaman e-KTP di Lombok Barat tak Tercapai

Pemakaman sendiri berlangsung lancar. Tanpa ada kendala apapun. Syamsudin (50 tahun) kakak almarhumah mengatakan, pihak keluarga mengetahui meninggalnya almarhumah pada Sabtu (14/10) setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama seminggu.  Almarhumah diketahui mengalami luka serius pada bagian kepala setelah loncat dari lantai III  karena menghindari Polisi Malaysia.  Korban meninggal dunia  Kamis lalu (12/10).  “Tiang taoq langan anak semeton saq begawean leq to (saya tahu dari anak saudara saya yang bekerja disana),” jelasnya.

Diceritakan lebih lanjut, di Malaysia saat ini ada pemutihan, menyisir TKI/TKW ilegal. Diketahu saudaranya ini memang pergi ke Malaysia untuk ketiga kalinya ini menggunakan visa pelancong. Baru setahun di sana. Rencananya akan pulang pada November. Tetapi nyatanya ajal menjemput lebih dahulu.

Baca Juga :  PT Falah Santuni Sri Rabitah

Almarhumah sendiri diketahui memiliki tiga anak, paling besar sudah lulus SMK, satu masih SMA dan satunya lagi masih SD. Perempuan yang sudah berpisah dengan suaminya ini menjadi tulang punggung bagi keluarganya saat ini.

Lalu Habib Fadli keponakan almarhumah mengatakan, pihak keluarga langsung memakamkan pada malam hari untuk meringankan almarhumah. “Alhamdulillah semua keluarga setuju dimakamkan malam ini, meskipun harus merogoh kantong,” jelasnya semberi memberitahukan bahwa biaya rumah sakit dan pemulangan menggunakan uang keluarga sebesar RM 4.300 atau Rp 13 juta. (zul)

Komentar Anda