Jemaah Umrah Direncanakan Berangkat Pertengahan Januari 2022

HM Zaidi Abdad (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemberangkatan jemaah umrah asal Indonesia direncanakan akan dibuka pada pertengahan Januari 2022. Terlebih sebelumnya keberangkatan perdana umrah telah dilakukan pada 23 Desember 2021 yang dikhususkan bagipenyelenggara atau pemilik biro perjalanan umrah.

Rencana tersebut disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB,  HM Zaidi Abdad, mengingat sebelumnya keberangkatan umrah perdana dari Indonesia sudah dimulai pada 23 Desember 2021 bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dalam rangka melihat kondisi lapangan sebelum nanti membawa para jemaah umrah. “Mudah-mudahan tahun 2022 paling tidak dipertangahan Januari ini sudah bisa dilaksanakan umrah,” ungkanya kepada Radar Lombok, Senin (3/1).

Sebab menurutnya, dengan telah diberangkatkan terlebih dahulu pihak penyelenggara umrah, maka akan memudahkan ketika nanti membawa para jemaahnya. Karena telah mengetahui posisi, tehnisnya dalam pelaksanaan umrah di tengah pendemi Covid-19. “Jadi yang kemarin berangkat itu adalah PPIU-nya bukan para jamaah yang diberangkatkan. Sehingga nanti kalau mereka (PPIU) membawa jamaah mereka tahu posisi, teknisnya karena mereka sudah melaksanakannya. Maka mudah-mudahan tidak ada perubahan jadwal pada pertengahan Januari ini untuk keberangkatan umrah,” ucapnya.

Terlebih saat ini penyebaran varian baru Covid-19 disejumlah negara terus meningkat dengan adanya varian Omicron. Termasuk di Indonesia, tapi sejauh ini dari pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan kebijakan baru berkaitan penyelenggaran ibadah Umroh walapun ada varian Omicron.  “Belum ada kebijakan baru dari Arab Saudi dengan adanya varian Omicron. Tetapi mudah-mudahan juga Omicron ini sudah selesai, kalaupun masih ada mudah-mudahan kita tetap bisa berangkat yang tentu tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Arab Saudi,” terangnya.

Baca Juga :  Gubernur Zul Andalkan Program Industrialisasi Tekan Angka Kemiskinan NTB

Mengenai berapa jumlah jemaah umrah asal NTB yang akan berangkat pada pertengahan Januari, Zaidi belum mengetahui pasti berapa jumlah yang dapat diberangkatkan. “Kita belum tahun berapa jumlah yang akan berangkat karena memang belum ada keputusan mengenai berapa jumlah jamaah yang akan diberangkatkan, tetapi tetap ada pembatasannya,”  terangnya.

Meski demikian, sambungnya, dalam keberangkatan jemaah umrah pada masa pendemi tentu waktunya lebih lama yang dibutuhkan karena jamaah harus menjalani karantina terlebih dahulu. Walaupun telah ada kesepatan bahwa keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia tidak perlu lagi transit ke negera ketiga tetapi bisa langsung ke negera tujuan untuk mempersingkat masa karantina yang sebelumnya diberlakukan selama 10 hari karena harus transit ke negera ketiga. “Tapi sekarang sudah tidak perlu transit ke negara ketiga karena telah disepakati kemarin. Para jemaah kita bisa langsung ke negara tujuan. Jadi paling hanya dua hari masa karantinanya,” katanya.

Baca Juga :  2022 Angka Kemiskinan NTB Diprediksi Tetap Naik

Bahkan pihak juga telah menggusulkan bahwa dengan landasan bandara di Lombok sudah diperbesar maka ketika bisa nanti tidak perlu lagi transit. Tapi bisa langsung dari Lombok ke Jeddah Arab Saudi atau ke Madinah. “Dan ini harapan kita. Sehingga travel-travel bisa bersama-sama yang kemudian dipantau oleh Kementerian Agama jadi lebih keamanannya,” harapnya.

Di sisi lain juga disampaikan terkait penyelenggaraan jemaah haji tahun ini belum ada keputusan apakah diberikan kouta atau tidak. Karena masih melihat kondisi dalam penyelenggaraan umrah, baru nanti akan ada keputusan apakah ada pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia atau tidak. Karena kalau penyelenggaran umrah berhasil maka pemberangkatan jamaah haji tahun 2022 dipastikan ada diberangkatkan. “Jadi mudah-mudahan lah ada pemberangkatan jamaah haji kita tahun ini,” harapnya. (sal)

Komentar Anda