MATARAM – Jemaah Ahmadiyah NTB meminta dibuatkan rumah oleh pemerintah. Hal tersebut dinilai bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai persoalan kemanusiaan selama ini.
BACA JUGA: Kota Mataram Tutup Pintu untuk Pengungsi Ahmadiyah
Masalah Ahmadiyah di NTB sudah seharusnya tuntas sejak lama. Apalagi saat ini jemaah Ahamdiyah sudah memasuki tahun ke-12 sejak pertama kali mengungsi tahun 2006 silam. Faktanya, kondisi jemaah Ahmadiyah tidak ada mengalami perubahan yang lebih baik.
Sebaliknya, baru-baru ini kembali mengalami tindakan kekerasan karena pahamnya yang berbeda dengan umat Islam masyoritas. “Solusinya pemerintah membuatkan rumah-rumah sederhana di seputaran Kota Mataram,” pinta Juru bicara Pengurus Ahmadiyah Provinsi NTB, Saleh Ahmadi kepada Radar Lombok, Selasa (22/5).
Pascatragedi tahun 2006, jemaah Ahmadiyah ditampung oleh pemerintah di Transito, Kelurahan Pejanggik Kota Mataram dan di Praya Kabupaten Lombok Tengah. “Rumah yang dibuatkan kita minta di sini agar masih bisa menjangkau tempat kerja yang sudah mulai cocok,” katanya.
Selain itu, Ahmadiyah meminta agar pemerintah segera melakukan renovasi tempat penampungan Transito. Mengingat, kondisinya sangat tidak refresentatif. Hal itulah yang membuat jemaah Ahmadiyah tidak betah tinggal di penampungan tersebut.