Jelang WSBK, Pengusaha Hotel Diingatkan Tidak Naikkan Tarif Berlebihan

M Tauhid (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAEvent World Superbike (WSBK) akan kembali berlangsung di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Maret mendatang. Untuk mengantisipasi adanya keluhan wisatawan atau penonton terkait mahalnya harga kamar hotel, para pengusaha hotel diingatkan untuk tidak menaikan tarif kamar terlalu tinggi dari harga normalnya.

Ketua DPRD Lombok Tengah, M Tauhid mengingatkan agar para wisatawan baik domestik maupun mancanegara tidak kapok untuk datang ke Lombok. Maka para pengusaha hotel diharapkan untuk tidak mengambil kesempatan semau mereka saat WSBK berlangsung dengan menaikan tarif kamar yang mahal. “Harapan kita agar para pengusaha hotel atau penginapan tidak membuat para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik kapok datang ke Lombok dengan memasang tarif atau harga kamar yang melampaui harga kamar di hari-hari biasanya,” ungkap M Tauhid kepada Radar Lombok, Minggu (19/2).

Kalaupun saat WSBK ada kenaikan harga kamar, maka penting juga dipikirkan agar harga tidak melambung tinggi seperti saat MotoGP 2022 lalu. Karena dengan mahalnya harga kamar hotel, maka tentu akan sangat berpengaruh terhadap citra pariwisata yang membuat wisatawan menjadi kapok untuk datang. Kalau wisatawan kapok datang, maka masyarakat juga yang akan merasakan dampaknya. “Bolehlah ditingkatkan sedikit harga penginapannya tapi jangan terlalu drastis kenaikannya. Namanya juga usaha untuk mencari keuntungan tapi jangan terlalu tinggi. Tapi khawatirnya kita nanti malah orang luar kapok untuk berkunjung khususnya ke Lombok Tengah untuk menginap dengan harga penginapan yang teramat tinggi,” tambahnya.

Baca Juga :  Silaturahmi, NWDI Pasangkan Paket Pathul-Rohmi

Politisi Gerindra ini menambahkan, untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga kamar hotel. Diharapkan kepada Pemda untuk aktif melakukan sosialisasi kepada para pengusaha hotel atau penginapan ini, agar jangan sampai permasalahan sebelumnya yakni kenaikan harga kamar terlalu tinggi saat adanya event di Sirkuit Mandalika. “Nah, di sinilah kita harapkan pemerintah daerah juga harus hadir untuk dapat memberikan imbauan kepada para pengusaha hotel agar pada saat moment WSBK pada Maret mendatang tidak terlalu tinggi memasang tarif,” tambahnya.

Lebih jauh disampaikan untuk mekanisme bagaimana mengatur tarif ini, pihaknya percaya pemda yang akan bisa menjalankan secara teknis, baik dengan cara memanggil para pengusaha hotel ini ataupun dengan cara lain. Namun yang jelas, pemda harus hadir agar keluhan harga kamar yang mahal tidak lagi terjadi. “Teknisnya kita serahkan ke pemda, mungkin saja para pengusaha hotel atau penginapan diundang untuk duduk bersama menyepakati besaran persentase kenaikan tarif harga kamar. Atau mungkin ada keputusan-keputusan lainnya nanti, sehingga pemerintah daerah dan para stakeholder sama-sama mendapatkan solusi yang baik dan memuaskan semua pihak,” tambahnya.

Baca Juga :  Dewan Sidak Kerusakan Plafon ICU RSUD Praya

Sekertaris Mandalika Hotel Association (MHA) Rata Wijaya menjamin tidak ada kenaikan yang berlebihan untuk kamar hotel saat WSBK mendatang. Pasalnya anggota MHA sudah berkomitmen untuk tidak memanfaatkan situasi WSBK untuk praktik aji mumpung yang kemudian akan banyak dikeluhkan wisatawan. “Yang hotel terdekat sudah terjual, namun secara keseluruhan belum. Harga masih normal karena bookingan juga belum ada di sebagian besar, sudah kita koordinasikan dengan anggota-anggota, kenaikan hanya dalam batas harga peak season. Jadi tidak ada kenaikan di luar harga yang sudah ditetapkan,” tegasnya. (met)

Komentar Anda