Jelang WSBK, MGPA Ingatkan Larangan Drone Terbang

DRONE: Drone terlihat diterbangkan di atas Sirkuit Mandalika, yang ketika sedang dipakai balapan, maka ini dapat membahayakan pembalap maupun penonton, sehingga dilarang terbang. (IST/RADAR LOMBOK)

PRAYA — Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengingatkan masalah bahayanya drone saat perhelatan World Superbike (WSBK) pada 3-5 Maret mendatang, di Sirkuit Mandalika. Dimana keberadaan drone ini sangat membahayakan. Karena jika nantinya hilang kontrol dan menabrak pembalap, tentu hal itu akan menimbulkan sesuatu yang fatal bagi pembalap dan penonton.

Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria mengatakan pihaknya bukan melarang drone terbang di atas lingkungan Sirkuit Mandalika. Namun ia ingin pemiliknya memikirkan keselamatan orang yang sedang melakukan aktifitas di lintasan Sirkuit Mandalika, dan berpikir dampak yang mungkin ditimbulkan. “Saya ingin kita semua berpikir efek positif atau negatif dari drone ini. Jangan sampai malah merugikan banyak orang,” ungkap Priandhi Satria, Senin kemarin (13/2).

Menurut Priandhi sebagai misal ada pembalap yang sedang melaju lebih dari 150 km/jam, lalu ada Drone yang kehilangan kontrol dan menabrak pembalap. Pastinya hal itu akan menimbulkan sesuatu yang fatal bagi pembalap dan juga mungkin penonton. Tentunya hal ini akan berdampak bagi perijinan penyelenggaraan berbagai acara Motorsport.

Baca Juga :  Kerugian Kebakaran Hutan Gunung Rinjani Capai Ratusan Juta

“Lalu bagaimana mereka tidak lagi ingin datang dan memakai sirkuit atau malah sirkuit dilarang melakukan berbagai kegiatan. Ini membuat semua orang rugi, bukan hanya MGPA, ITDC atau Negara, warga sekitar yang bertugas juga akan rugi,” jelasnya.

Belum lagi kerugian yang disebabkan wisatawan yang berkurang datang ke sirkuit pasti efeknya pariwisata sepi. “Kalau Sirkuit Mandalika ramai pengunjung, masyarakat juga akan merasakan manfaatnya,” jelasnya.

Pihaknya mengaku bahwa selama ini MGPA punya program Track Day diluar balapan yang ada, ini dapat mengundang wisatawan luar NTB datang. “Jika program ini berjalan lancar, wisatawan luar NTB akan terus berdatangan, namun jika mereka merasa terganggu dengan Drone, lalu tidak mau datang lagi. Siapa yang rugi hayo,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemprov Didesak Transfer Dana Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota

Untuk itu, pihaknya ingatkan soal Drone liar yang sering beterbangan saat ada acara di Sirkuit Mandalika, yang tidak memperhatikan keselamatan orang, demi konten. Pihaknya ingin Drone terbang minimal 40 meter dari permukaan, dan tidak terbang di atas lintasan. Nantinya semua itu akan dituangkan dalam sebuah aturan tertulis dan tidak boleh dilanggar. Bila dilanggar maka akan ada konsekuensinya.

“Kami bukan melarang, tapi kami ingin mereka perhatikan keselamatan dan kenyamanan orang yang ada di dalamnya, minimal atur jarak terbang 40 meter dari permukaan dan tidak melintas di atas lintasan. Yang mau nyuri-nyuri kesempatan oke lah, tapi jangan terbang masuk ke area Sirkuit, kalau dronenya jatuh dan membuat pembalap jatuh yang rusak namanya bukan Mandalika saja namun juga Indonesia,” tambahnya. (met)

Komentar Anda