Jelang Puasa, Harga Sembako Meroket

SELONG—Jelang datangnya bulan puasa, harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Lombok Timur (Lotim) meroket. Melonjaknya  harga Sembako ini  terjadi sudah sejak beberapa hari lalu. Kondisi pun tak sedikit dikeluhkan oleh masyarakat.

Kenaikan harga sebagian besar merata di semua jenis kebutuhan bahan pokok yang biasa dikonsumsi  masyarakat. Baik itu beras, daging sapi, daging ayam, bawang, gula, dan berbagai jenis Sembako lainnya. Besaran kenaikan itu nominalnya bervariasi. Beras dari sebelumnya Rp. 8 ribu per kilogram (kg), kini naik sampai Rp. 10 ribu/kg untuk golongan satu.

Sementara bawang dari harga sebelumnya Rp. 25 ribu per kg, kini naik sampai Rp. 30 ribu, gula dari harga sebelumnya Rp. 13 ribu per kg melonjak sampai Rp. 20 ribu. Sementara harga daging mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan yang lain. Jika sebelumnya harga daging sapi hanya Rp. 90 ribu per kg, kini naik sampai Rp. 130 ribu sampai Rp. 150 ribu. Begitu juga dengan harga daging ayam. “Kenaikan harga seperti ini sudah biasa disaat jelang datang bulan puasa,” kata Rahmah, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Aikmel.

Baca Juga :  H Rusni Peduli Sesama

Dikatakan, naiknya harga daging sapi yang dijual, karena dia sebagai pedagang mengambil dari pemasok yang juga telah menaikkan harga dari sebelumnya. Karena itu, dia tentu harus menjual dengan harga yang lebih mahal supaya bisa mendapat untung. “Kalau kita jual harganya sama dengan sebelumnya, ya rugi. Saya juga ngambil dari pemasok,” akunya.

Meski ada kenaikan harga, namun jualannya tetap laris sejak beberapa kurun waktu terakhir ini. Sehari ia pun bisa menghabiskan sampai 25 kg daging sapi yang dijualnya secara  eceran. “Alhamdulillah lumanyan lakunya, meski banyak pembeli mengeluh dengan kenaikan ini. Tapi kita mau bilang apa?” ungkapnya.

Baca Juga :  PLN NTB Pastikan Tidak Ada Pemadaman Listrik Selama Puasa

Dari pengalaman tahun sebelumnya, kenaikan seperti ini akan terus berlanjut hingga jelang Idul Fitri mendatang. Ini disebabkan karena kebutuhan daging kian meningkat. “Bahkan beberapa hari mendatang harganya bisa lebih dari harga saat ini,” jelasnya.

Dengan kenaikan seperti ini, masyarakat pun mulai mengeluh. Karena kini mereka  lebih banyak pengeluaran untuk biaya dan kebutuhan sehari-hari. Pemerintah diharapkan untuk segera menstabilkan semua harga kebutuhan pokok. Jangan sampai kenaikan harga terus terjadi. “Semua yang kita beli sekarang mahal-mahal, makanya kita ingin ada penyesuaian harga,” pinta Sakdah, pengunjung pasar. (lie)

Komentar Anda