MATARAM—Menjelang pelaksanaan bulan puasa Ramadhan di awal Juni 2016 mendatang, harga sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Tak ketinggalan juga dengan harga beras, pelan tapi pasti juga ikut naik. Kendati demikian, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) NTB menjamin stok beras aman.
Kepala Perum Bulog Divre Provinsi Nusa Tenggara Barat, Arif Mandu menyebut stok ketahanan pangan untuk beras di Provinsi NTB dalam kondisi aman untuk enam bulan kedepan.
“Masyarakat NTB tak perlu khawatir stok beras selama bulan Puasa Ramadhan aman bahkan untuk enam bulan kedepannya,” kata Arif Mandu di Mataram, Selasa kemarin (17/5).
Menurut Arif Mandu, selain kondisi stok aman selama bulan Puasa Ramadhan dan setelahnya, Bulog Divre NT juga tetap akan menyalurkan program beras miskin (raskin) kepada penerimaan manfaat untuk wilayah Provinsi NTB. Sesuai dengan jumlah rumah tangga sasaran keluarga miskin (RTSM) yangada di Provinsi NTB sekitar 7.300 ton setiap pendistribusian.
Jika nantinya, sambung Arif, harga beras terjadi kenaikan yang membuat psikologis masyarakat khawatir, maka Perum Bulog Divre Provinsi NTB siap menggelontorkan beras komersil untuk operasi pasar.
“Untuk OP tergantung dari permintaan pemerintah daerah dan kondisi pasar,” ujar Arif Mandu.
Sementara itu di tempat terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB, H. Husni Fahri mengakui sejumlah harga kebutuhan pokok mulai mengalami kenaikan menjelang bulan puasa Ramadhan.
“Dalam waktu dekat kami akan turun ke lapangan untuk memantau harga kebutuhan pangan termasuk bersama TPID NTB,” ujarnya. (luk)