JCH Mataram Geruduk Kantor Kemenag

MATARAM – Puluhan jamaah calon haji (JCH) Kota Mataram mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Senin (5/5), untuk menuntut kejelasan terkait keberangkatan mereka ke tanah suci. Mereka mengaku resah karena hingga kini visa haji mereka belum juga diterbitkan.

Kekhawatiran para JCH ini bukan tanpa alasan. Pada pemberangkatan kloter 3 hari Sabtu (3/5) pekan lalu, sejumlah jamaah dilaporkan tertunda keberangkatannya meskipun telah berada di asrama haji lengkap dengan koper dan kelengkapan lainnya. Kondisi itu menimbulkan keresahan di kalangan JCH kloter berikutnya yang khawatir akan mengalami nasib serupa. “Kami tentu khawatir apa nanti berangkat sesuai jadwal. Apa tidak bisa,” ujar Sri Mujiwati, salah satu JCH Kota Mataram yang mendatangi kantor Kemenag Kota Mataram.

Sri mengatakan, dirinya dan suami tergabung di kloter 9 yang sesuai jadwal akan berangkat ke tanah suci tanggal 12 Mei mendatang. Tetapi visa suaminya tak kunjung keluar sehingga memantik kekhawatiran yang mendalam. “Kalau saya sudah keluar visanya, suami saya yang belum. Ada juga ibu yang.di sebelah saya tadi visa suaminya belum keluar. Katanya error setelah dicek di aplikasi. Banyak yang datang melapor, ada yang di aplikasi centang merah dan tidak ada fotonya,” katanya.

Dijelaskannya, visanya sudah keluar tanggal 2 Mei. Jika melapor ke kemenag, bisa saja dirinya berangkat lebih awal menggantikan JCH di kloter 3 yang belum keluar visanya. Tetapi ia memilih berangkat bersama suami. “Semoga pada kloter 9 nanti visa suami saya sudah keluar. Jelas kami deg-degan perasaan masih cemas karena berdasarkan visa. Saya juga deg-degan walaupun sudah keluar visa tapi suami belum. Kami daftar samaan agar berangkat samaan juga tujuan kita begitu,” ungkapnya.

Suasana di lantai II depan ruangan seksi haji dan umrah Kemenag Kota Mataram cukup ramai. Mereka berupaya bertanya kepada petugas yang ruangannya terkunci dari dalam karena sedang melaksanakan rapat. Satu orang petugas keluar dan langsung dihujani pertanyaaan. JCH menuntut agar Kemenag Kota Mataram memberikan kepastian dan transparansi soal status visa mereka. Mereka berharap proses penerbitan visa segera tuntas agar keberangkatan ibadah haji berjalan lancar sesuai jadwal. “Ini apa karena data kami banyak yang tidak cocok apa bagaimana. Kami curiga banyak data yang kurang lengkap karena dicek secara mandiri. Jadi berikan kami kepastian, paling tidak besok bisa diinformasikan visanya keluar kapan,” kata salah seorang JCH laki-laki kepada petugas kemenag.

Dia menambahkan, paling tidak kemenag memberikan data sementara jumlah visa dari masing-masing kloter yang sudah keluar. “Kami minta tolong data diperjelas biar tidak ada was-was ke jamaah. Jangan sampai kita nyantai di rumah taunya visanya masih belum jelas juga,” katanya.

H Irwan AW, salah seorang petugas Kemenag Kota Mataram berusaha menenangkan JCH. Dia meminta JCH tenang dan akan memberikan informasi jika visa sudah keluar. “Kami saat ini fokus untuk menelaah dokumen bapak dan ibu. Mungkin besok bisa pelayanan. Kalau ada data yang tidak sinkron akan kami sampaikan melalui WA grup,” katanya.

Dia pun menampik kekhwatiran jamaah, bahwa nantinya yang diproses oleh Kemenag justru visa JCH cadangan. “Tidak mungkin kita menggarap jamaah cadangan duluan, lebih baik bapak dan ibu tenang dan berdoa,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tesebut, Kemenag Kota Mataram akhirnya berikan data JCH kloter 3 yang berangkat tanggal 4 Mei. JCH yang diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 379 orang, terdiri dari JCH dan Petugas Haji Daerah (PHD). Rinciannya adalah kursi yang kosong 6 orang, mengundurkan diri 4 orang, dan 3 PHD. Karena jumlah kursi pesawat untuk 393 orang, maka kursi JCH pada kloter 3 tidak terisi penuh. “Jadi ada 14 kursi yang kosong,” kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kota Mataram, H Kasmi.

Di lain tempat, Wakil ketua Komisi I DPRD Kota Mataram, HM Zaini mengatakan, pelaksaan haji tahun ini paling kacau dari tahun sebelumnya, karena pelaksaan tidak matang dilakukan dari awal. ‘’Persoalan visa sampai pembagian pemberangkatan kloter sudah mengalami masalah dari awal. Sekarang menjadi beban psikologis bagi jamaah yang ditunda keberangkatan, apalagi kondisi banyak jamaan lansia,’’ sesal Zaini kepada Radar Lombok, Senin (5/5).

Warga mengeluhkan persoalan pelaksaan haji karena persoalan teknis tidak diberikan informasi terlebih dahulu dari awal. Padahal, para jamaah sudah bersiap-siap keberangkatan dari awal April sampai dengan Mei. Kanwil Kementrian Agama seharusnya memberikan informasi yang jelas terkait dengan keberangkatan sehingga tidak membuat para jamaah gelisah.

Zaini berharap, persoalan visa dan keterlambatan menajdi evaluasi harus Kementerian Agama. ‘’Jangan sampai terus terulang setiap tahunya,’’ singkatnya.

Anggota Komisi I DPRD Kota Mataram, Mita Dian Listiawati menyayangkan adanya keterlambatan para jamaah mendapat visa yang menyebabkan sejumlah calon jamaah haji gagal berangkat tahun ini. Dia menyebut kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi banyak masyarakat sudah melakukan persiapan spiritual dan materil jauh-jauh hari. “Ada keluarga saya sendiri yang gagal berangkat. Padahal mereka sudah zikir, sudah rowah—persiapan rohani dan fisik sudah dilakukan. Tapi karena persoalan visa yang tidak tertib, akhirnya gagal,” katanya.

Ia menuturkan, tadinya mereka akan berangkat bertiga, namun karena persoalan visa, satu orang gagal berangkat. Sedangkan dua orang yang berharap bisa berangkat bersama, akhirnya terpisah kloter. “Mereka dari Petemon, ada juga yang pisah dari muhrimnya dan anaknya, kasihan yang lansia,” ujarnya.

Menurutnya, keruwetan pemberangkatan haji tahun ini disebabkan beberapa faktor, mulai dari lemahnya koordinasi antar pihak terkait, hingga sistem yang belum siap menyeluruh. “Saya lihat kurangnya koordinasi antara pihak penyelenggara ibadah haji sangat berpengaruh. Baik itu dari tingkat daerah hingga pusat,” tegasnya.

Ia juga mendapat informasi, banyak jamaah yang akhirnya pindah kloter karena visa belum di tangan. Ketika sudah di Asrama Haji, baru mereka mendapatkan kabar soal keterlambatan, tidak jauh-jauh hari diberikan kabar.

Asisten I Setda Kota Mataram, H Lalu Martawang mengatakan, koordinasi sudah dilakukan dengan Kemenang dan Kanwil  terkait keterlambatan visa dan para jamaah dipastikan berangkat dikloter berikutnya.  ‘’Kita juga berharap jangan seperti ini lagi, kloter utuh yang seharusnya bisa terbang bersamaan ada yang tertunda,’’ katanya. (gal/dir)