JCH Diimbau Waspadai MERS

MATARAM – Jamaah Calon Haji (JCH) kloter 01, 02 dan kloter 03 asal NTB telah berangkat melaksanakan ibadah haji.

Para JCH diimbau  mewaspadai virus MERS (Middle East respiratory  syndrome) atau virus unta yang membahayakan  kesehatan. Kepala Bidang Urusan Haji dan Umrah pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, H Maad Umar mengatakan, himbauan ini untuk seluruh JCH yang sudah berangkat maupun yang akan berangkat. “Ancaman virus MERS masih ada, harus diwaspadai itu,” ucapnya kepada Radar Lombok Jumat kemarin (26/8).

Dikatakan, JCH harus benar-benar menjaga kesehatannya selama menjalankan ibadah suci. Tubuh jangan sampai kelelahan dan harus tetap memeriksa kesehatan. Apalagi disana virus MERS masih mengancam sehingga harus tetap diwaspadai. “Bagi JCH yang belum berangkat, ingat masalah ini. Pihak keluarga juga kita minta agar memperhatikan kesehatan JCH, biar kondisinya sehat saat berangkat,” ujar Maad.

Tahun lalu, masyarakat NTB sempat dihebohkan dengan salah satu jamaah haji yang diduga terkena virus MERS. Pasalnya, JCH cukup rentan terserang virus tersebut terutama bagi jamaah yang Lanjut Usia (Lansia). Sementara JCH asal NTB yang telah lansia cukup banyak.

Baca Juga :  Proyek Terminal Haji/TKI Dilanjutkan

Sejauh ini lanjutnya, kondisi JCH asal NTB baik kelompok terbang (Kloter) pertama hingga tiga, dinyatakan aman melaksanakan ibadah haji di Mekkah. Semua JCH dalam keadaan yang cukup baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. “Alhamdulillah tidak ada yang meninggal dunia, tidak ada yang sakitnya harus dikhawatirkan,” ungkapnya.

Pelaksanaan ibadah haji tahun ini telah diatur dan ditata semaksimal mungkin agar tidak lagi ada JCH yang mengalami hal-hal tidak diinginkan. Termasuk seringnya JCH tersesat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Setiap ketua rombongan telah ditekankan dan diingatkan agar terus memantau anggotanya, baik ketika akan ibadah, makan dan aktivitas lainnya. “Memang kan yang sering buat orang tersesat itu karena mereka terpisah dari rombongan, kalau sudah disana seringnya beraktivitas sendirian,” katanya.

Untuk JCH NTB terangnya, yang gagal berangkat mulai dari kloter pertama hingga ketiga hanya karena sakit saja. Misalnya terhadap satu orang JCH asal Loteng atas nama Abdul Karim Bin Amaq Munirah alamat Montong Sapah. Dia masuk pada kloter pertama, tetapi karena didiagnosa Anemia sehingga gagal berangkat. Tetapi saat ini sudah diberangkatkan bersama kloter ketiga.

Baca Juga :  Tradisi Sambut Keberangkatan Jamaah Haji di Mataram

Sdangkan JCH pada kloter kedua, ada satu orang gagal diberangkatkan karena sakit. Saat ini bahkan masih menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB. “Nanti kalau sehat bisa kita gabungkan lagi di kloter yang lain,” ucap Maad.

Pada kloter ketiga ada juga dua orang JCH yang sakit dan tidak bisa diberangkatkan. Nantinya setelah tim medis menilai JCH tersebut sudah bisa berangkat tentunya akan diterbangkan bersama kloter lainnya.

Ketika JCH tiba di Asrama Haji, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan. Apabila penyakitnya berat dan membahayakan, maka konsultasikan dengan dokter RSUP. JCH dipasangkan gelang untuk identitas kesehatannya sehingga tim medis di Mekkah bisa dimudahkan. “Intinya mantapkan niat saja bagi JCH, kepada keluarga JCH jangan lupa do’akan ya biar semuanya lancar,” tutup Ma’ad. (zwr)

Komentar Anda