Jangan Eksperimen Lagi

TANPA EKSPERIMEN: Real Madrid harus menghentikan pola eksperimentasi yang dilakukan Zinedine Zidane jika ingin mengantongi tiket kemenangan saat menjamu Celta Vigo dalam lanjutan perempat finasl Copa del Rey.

MADRID – Real Madrid kini kembali membumi. Saatnya melupakan catatan impresif 40 laga tak terkalahkan yang baru saja dipatahkan oleh Sevilla Senin (16/1) lalu di ajang La Liga.

Real pun kini mencoba menata rekor lagi. Sebagai pelampiasan amarah usai kalah dari Sevilla, ajang Copa del Rey bisa jadi kompetisi yang pas. Kebetulan pada first leg delapan besar Copa del Rey dini hari nanti (19/1) Real menjamu Celta Vigo di Santiago Bernabeu.

Kalau patokan papan klasemen La Liga, maka Celta inferior ketimbang Real. Celta di posisi delapan, Real posisi satu. Juga pada pertemuan pertama musim ini, 27 Agustus lalu, Celestes, julukan Celta Vigo, kalah 1-2 oleh Real di Santiago Bernabeu.

“Saya yakin anak asuh saya sama sekali tak gentar bertemu siapapun. Termasuk Real (Madrid) pada ajang Copa del Rey ini,” tutur entrenador Celta Eduardo Berizzo seperti diberitakan Marca kemarin.

Sebelum kalah dari Sevilla, Berizzo memang sempat ketar-ketir bakal jadi klub yang dicaplok Real demi memuluskan rekor 42 laga tak kalah. Namun kekalahan Los Merengues, julukan Real, dari Sevilla menetralkan rasa jeri itu.

[postingan number=3 tag=”olahraga”]

“Real dikatakan orang-orang menunjukkan sepak bola brilian dan fantastis di tangan (Zinedine) Zidane. Namun kini saya tahu itu overrated,” kata pria berusia 47 tahun itu.

Baca Juga :  Zohri Gagal Sumbang Medali Emas di Nomor Estafet

Kalau Real baru saja mengalami kekalahan oleh Sevilla, maka sebaliknya Celta dalam konfidensi yang tinggi. Dalam empat laga di awal tahun ini, Iago Aspas dkk menyapu bersih empat laga dengan kemenangan. Dua di ajang La Liga juga dua di Copa del Rey.

Sedang entrenador Real Zinedine Zidane dalam sesi latihan kemarin terlihat rileks. Tribuna kemarin memotret skuad Real berlatih di Valdebebas dalam kondisi penuh canda tawa. James Rodriguez dan Fabio Coentrao jadi dua nama pemain Real yang menjalani latihan sendiri.

Seusai sesi latihan kemarin, Zidane seperti diberitakan Tribuna menepis krisis yang terjadi dalam skuadnya. Bukan sekedar kalah, namun juga gol bunuh diri kapten Sergio Ramos kabarnya sempat mempengaruhi kestabilan ruang ganti.

Pria 44 tahun itu juga enggan disalahkan atas rotasi yang kerap dilakukannya. Termasuk bintang Real Cristiano Ronaldo yang tak luput dari sistem penggiliran buat tampil.

“Saya tetap berkata kalau apa yang sudah jadi keputusan saya adalah yang terbaik bagi tim. Hingga musim semi mendatang kami menengok jadwal kami yang padat dimana setiap tiga hari sekali kami bakal bermain,” ucap Zidane. “Menyiasati jadwal yang padat kami butuh rotasi karena kami punya 24 nama pemain,” tambah mantan arsitek Real Castilla itu.

Baca Juga :  Tim Rekrutmen Atlet Pelatda Dibentuk

Zidane pun menaruh rasa tabik dan waspada kepada skuad Celta. Apalagi mereka mencatatkan streak menang pada empat laga di semua ajang. Sedang Real baru saja tersandung.

Versi Whoscored  Celta punya kebiasaan menyerang dari sayap, Iago Aspas dari sektor kanan dan Theo Bongonda dari sisi kiri. Khusus Aspas, pemain yang punya satu caps bersama timnas Spanyol itu musim ini menemukan kebintangannya dan sudah menjadi pencetak gol terbanyak bagi Celta dengan 11 gol.

Ditanya mengenai Ramos yang mungkin kena rotasi dalam laga lawan Celta ini, Zidane masih menunggu kondisi terakhir. Akan tetapi secara psikis tak ada masalah dengan kapten Real yang baru saja mencetak gol bunuh diri itu.

“Saya bersimpati kepada Ramos setelah seisi stadion meneriaki soal ibunya. Sungguh hal itu tak pantas didapatnya dan saya harap semua orang tak lagi melakukan chant itu,” kata Zidane.

Zidane boleh saja optimis kalau timnya akan menang atas Celta dalam pertemuan ini. Faktor histori pertenmuan kedua klub, di 37 pertemuan, Real menang 23 kali, imbang tiga kali, dan kalah 11 kali. Terakhir kali Celta menag di Bernabeu terjadi 19 tahun lalu. (dra)

Komentar Anda