Jambuluwuk Terbakar, Pemda Minta Hotel Mandiri Padamkan Api

HABIS TERBAKAR: Bangunan Hotel Jambuluwuk Oceano Resort hanya tinggal temboknya saja. Tampak barang-barang hotel di tempatkan di halaman.(DERY HARJAN/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Puluhan kamar Hotel Jambuluwuk Oceano Resort di Gili Trawangan terbakar habis, Sabtu malam (30/7).

Saksi mata, Eka Suastika mengatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. Saat itu ia sedang istirahat di restoran hotel kemudian ada tamu yang menginap di kamar 175 melapor telah terjadi kebakaran.

Atas informasi tersebut, staf engineering Jambuluwuk langsung mengecek ke lokasi dan ternyata kejadian tersebut benar adanya. “Semua tamu kita minta keluar dan menyelamatkan barang berharga,” ujarnya.

Para karyawan hotel dibantu masyarakat sekitar kemudian berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Hanya saja karena saat itu angin kencang dan atap terbuat dari alang-alang, api dengan cepat menyebar dan membakar bangunan-bangunan hotel tersebut.

“Kita hanya bisa menyelamatkan TV dan barang berharga lainnya, tetapi itu yang di bagian depan saja. Kalau di belakang, di sana sumber apinya, kita tidak berani,” bebernya, saat ditemui di lokasi, Minggu (31/7).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KLU Suhardi mengatakan bahwa pihaknya langsung turun ke lokasi begitu ada laporan. “Personel sampai di Gili sekitar pukul 22.00 WITA. Ada dari Pos Pemenang dua orang dan beberapa dari kantor induk,” ujarnya.

Saat ke lokasi pihaknya hanya menggunakan mesin portable pemadam kebakaran dan tanpa membawa mobil pemadam kebakaran seperti pada umumnya. “Kami tidak punya sarana prasarana di tiga gili. Termasuk mobil pemadam kebakaran,” ujarnya.

Upaya yang dilakukannya pun tidak bisa maksimal. Terbukti dengan banyaknya kamar hotel yang terbakar. Suhardi menyebut ada 64 kamar hotel dan 3 gudang yang terbakar saat itu. “Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 02.00 WITA. Kalau benar-benar padam semuanya pas Subuh,” tuturnya.

Baca Juga :  Jika Dipercaya, Lalu Niqman Zahir Siap Jadi Pj Gubernur NTB

Mengingat kebakaran sudah sering terjadi di wilayah Gili, Suhardi  meminta para pemilik hotel bisa mandiri ketika terjadi kebakaran. Yakni dengan menyiapkan kolam dan juga alat pemadam kebakaran sendiri. “Mengingat sarana prasarana kita tidak punya, sehingga kita berharap seluruh hotel atau pelaku wisata di Gili ini mandiri dulu menggunakan alat-alat yang ada. Seperti menyiapkan kolam renang untuk airnya dan mesin portable pemadam kebakaran,” pintanya.

Kapolres KLU AKBP Wayan Sudarmanta mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan personel untuk memadamkan api dan melakukan evakuasi para tamu yang ada di hotel. “Saat kejadian ada 22 kamar hotel terisi dan semua selamat. Tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Untuk penyebab kebakaran sampai saat ini belum bisa dipastikan. Pihaknya dengan di-backup up Polda NTB kini tengah melakukan investigasi guna mengetahui penyebab kebakaran.

Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pihaknya juga memeriksa saksi-saksi. Sampai saat ini sudah ada 12 saksi yang diperiksa. Sebagian besar adalah karyawan hotel. “Kita juga menunggu kedatangan Tim Puslabfor Bali untuk datang ke sini. Kita gabungan nanti,” bebernya.

Sembari menunggu Tim Puslabfor datang, lokasi saat ini dijaga ketat dan telah dipasangi police line. Pantauan Radar Lombok pada Minggu (31/7) sebagian besar bangunan Hotel Jambuluwuk Oceano Resort hanya tinggal temboknya saja. Bagian atap dan isi bangunan sudah ludes terbakar. Yang tersisa hanya beberapa bangunan saja. Salah satunya restoran.

Baca Juga :  Gubernur Siap Bahas Kasus GTI

Barang milik hotel yang berhasil diselamatkan adalah televisi, meja, sofa, kursi, spring bad dan lainnya. Untuk sementara barang-barang tersebut diamankan ke pinggir pantai. Manager Hotel Jambuluwuk Oceano Resort, Made Sriasih belum bersedia memberikan keterangan atas kejadian tersebut.

Sementara itu, Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu hotel di Gili Trawangan. Kejadian ini jelasnya sudah beberapa kali terjadi, begitu juga di Gili Meno dan Gili Air. Hanya saja hingga saat ini belum ada penanganan yang maksimal dari pihak pemerintah. “Berkali-kali saya sampaikan bahwa peran pemerintah sangat kami perlukan. Masing-masing hotel sudah berupaya semaksimal mungkin. Peralatan kita ada tetapi kita tidak mampu jika tidak ada peran pemerintah,” ujarnya.

Untuk memadamkan api pihaknya membutuhkan hydrant pemadam kebakaran. Alat ini harus ada dalam waktu dekat. Solusi yang ditawarkan pihaknya adalah pemerintah meminjam terlebih dahulu alat tersebut untuk wilayah Gili. “Pengadaan mungkin lama. Butuh waktu dan perencanaan tetapi saat ini kita sangat butuh untuk itu dipinjam saja dulu,” ujarnya.

Kusnawan mengeluhkan perhatian dari pemerintah baik itu pemerintah kabupaten maupun provinsi bahkan juga pemerintah pusat untuk mitigasi bencana kebakaran di wilayah Gili. Padahal kebakaran jelasnya, sudah beberapa kali terjadi, tetapi tetap saja pemerintah kurang sigap. (der)

Komentar Anda