Jalan Rusak di Bintang Anjani Ditanami Pohon Pisang

Rusak : Warga Desa Bintang Rinjani Kecamatan Suralaga menanam pohon pisang di sepanjang jalan utama desa tersebut.

SELONG –  Warga Desa Bintang Rinjani Kecamatan Suralaga menanam pohon pisang di sepanjang jalan utama desa dan menyegel gerbang kantor desa menggunakan tumpukan sampah. Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga terhadap kondisi jalan desa yang rusak parah dan tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah.

Jalan sepanjang dua kilometer yang menghubungkan Desa Bintang Rinjani dengan wilayah sekitarnya kini nyaris tidak bisa dilalui. Lubang-lubang besar menganga di berbagai titik, disertai permukaan jalan yang penuh kerikil tajam, menjadikan jalur ini berbahaya bagi pengendara, terutama roda dua. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa perbaikan berarti. ” Kami menanam pohon pisang dan pohon lain sebagai simbol protes, karena sudah terlalu lama kami menunggu perbaikan yang tak kunjung datang,” ujar  Nasrun, salah satu warga.

Lebih lanjut disampaikan, banyak warga telah mengalami dampak langsung dari kondisi jalan yang rusak tersebut. Bahkan ada salah seorang warga ketika membawa istrinya yang tengah hamil besar melewati jalan rusak tersebut untuk bersalin.” Istri saya kesakitan karena kontraksi, tapi kami harus melewati jalan yang berlubang dan terjal. Setiap guncangan membuatnya semakin kesakitan. Itu pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,” ungkapnya.

Menurut keterangan salah satu tokoh masyarakat desa, jalan utama tersebut hanya sekali mendapatkan sentuhan perbaikan berupa pengaspalan curah, dan itu pun terjadi lebih dari satu dekade lalu, tepatnya pada tahun 2012. Setelah itu, jalan dibiarkan rusak tanpa ada tindakan lanjut.” Sejak zaman Belanda, ini jalan tidak pernah diaspal secara layak. Hanya satu kali pengaspalan curah, setelah itu dibiarkan rusak sampai sekarang,” ungkapnya.

Ia menilai pemerintah daerah tidak peka terhadap kondisi jalan tersebut. Padahal sebagai warga negara mereka   taat membayar pajak.” Kami juga warga negara, kami juga bayar pajak. Tapi kenapa jalan kami seperti ini? Tidak layak dilalui, sangat berbahaya,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Desa Bintang Rinjani, H. Nasrun, tidak menampik bahwa kondisi jalan di desanya sangat memprihatinkan. Ia membenarkan bahwa aksi tanam pohon dan penyegelan kantor desa merupakan bentuk kekecewaan warga. ” Memang betul, dan saya bisa pahami perasaan warga. Kami sudah berulang kali menyampaikan laporan kepada pemerintah kabupaten, bahkan pada periode pemerintahan sebelumnya juga sudah pernah dijanjikan perbaikan, tapi belum ada realisasi sampai sekarang,” jelasnya.

Menurut Nasrun, pihak desa telah melakukan berbagai upaya agar pemerintah memperhatikan kondisi infrastruktur tersebut. Ia menambahkan bahwa baru-baru ini pihaknya juga telah menghadap langsung ke Bupati Lombok Timur dan menerima tanggapan positif.” Alhamdulillah, sudah ada respon dari Pak Bupati. Kami berharap segera ada tindak lanjut yang nyata, karena kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Jalan ini sangat vital bagi masyarakat kami,” tutupnya.(lie)