Jalan Baru Gili Trawangan Picu Genangan

Gili Trawangan
MASIH TERSISA : Jalan yang baru dibangun di lingkar Gili Trawangan sepanjang 2 km. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG — Jalan sepanjang 2 km yang dibangun di lingkar Trawangan memicu genangan di sejumlah titik. Hal ini akibat kurangnya resapan atau drainase di sekitar jalan. “Ketika hujan lebat seperti saat ini, ada beberapa tempat justru banjir (genangan, red),” ujar Plt Kades Gili Indah Kecamatan Pemenang, Suburudin, Sabtu (24/3).

Oleh karenanya, ke depan, saat pembangunan kembali 4 km jalan yang belum dikerjakan, akan diusulkan untuk memperbaiki serapan dan drainase di sekitarnya. Jangan malah memicu genangan. “Kita sering (berikan) masukan, setelah selesai dibangun baru kita tahu seperti ini,” katanya.

BACA JUGA: Gili Megibung Bangkitkan Pariwisata Lombok

Pihaknya sendiri tidak sanggup menggunakan APBDes untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Selain memang, pembangunan jalan itu menjadi ranah Pemprov NTB serta Pemerintah KLU. Kalau APBDes hanya bisa menata jalan di dalam lingkungan. “Itu kita lakukan sedikit demi sedikit sesuai anggaran yang ada,” ucapnya.

Baca Juga :  Dewa 19 Dinobatkan Jadi Ambassador Gili Tramena

Terlebih lanjutnya, untuk jalan lingkar Trawangan, ada komitmen dari Pemprov dan Pemerintah KLU untuk menyelesaikan pembangunan.

Sementara itu, Kabid Cipta Karya, Dinas PUPR KLU, Alfian Zubair mengungkapkan, dari 6 km panjang jalan lingkar Trawangan, yang sudah terbangun 2 km, masih tersisa 4 km. Diharapkan sisa 4 km itu dikerjakan Pemprov NTB atau Kementerian PUPR. Sebab pihak Kementerian berjanji melanjutkan.

BACA JUGA: Diguncang Gempa, Pariwisata Gili Tetap Aman

Baca Juga :  Menuju Gili Trawangan, Wisatawan Satu Tumpangan dengan Kambing

APBD KLU pada 2019 ini sendiri, menganggarkan 3 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 1 km di Gili Air. Model desain bangunan sudah ada, tinggal direview sedikit sehingga bisa lelang lebih awal. “Setelah itu baru turun di mana lokasi yang pas mulai pembangunannya, dan menyosialisasikan kepada masyarakat setempat. Kalau Gili Meno belum ada dianggarkan dilakukan bertahap,” terangnya.

Jika menghitung kebutuhan anggaran untuk pembangunan jalan di tiga gili itu mencapai Rp 60 miliar. Anggaran yang besar itu tentu daerah tidak sanggup sekaligus, sehingga diharapkan pemerintah provinsi atau pusat juga membantu. (flo)

Komentar Anda