Jadwal Operasi Inaya dan Anaya Diundur Lagi

OPERASI : Jadwal operasi Anaya dan Inaya di RS dr. Soetomo Surabaya kembali diundur. Dok/Radar Lombok)

SELONG – Jadwal operasi pemisahan badan bayi kembar siam, Anaya dan Inaya, bayi asal Desa Jurit Kecamatan Pringgasela, yang awalnya Senin (7/2) lusa di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, kembali diundur dua hari. Operasi pemisahan akan dilaksanakan pada hari Rabu (9/2) mendatang.

Anaya dan Inaya telah berada di Surabaya bersama kedua orang tuanya, termasuk tim dari Pemkab Lotim.    Biaya  yang dibutuhkan untuk operasi pemisahan ini yaitu Rp 1 miliar. Semuanya ditanggung oleh Pemkab Lotim.”Kepastian diundurnya operasi pemisahan Inaya dan Anaya berdasarkan  keterangan resmi tim medis yang memantau kondisi pasien,” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. R. Soedjono Selong, dr. Ahmad Bardan Salim, kemarin.

Baca Juga :  Pemkab Lotim Masih Butuh 17 Ribu Pegawai

Ada serangkaian pemeriksaan yang harus dijalani bayi kembar ini sebelum operasi. Diantaranya pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang merupakan salah satu dari pemeriksaan radiologi.”Selain itu, pemeriksaan CT Angiografi adalah prosedur pemeriksaan dengan bantuan foto rontgen untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri dan vena. Serta, Ekokardiografi (USG jantung) adalah metode pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambaran struktur organ jantung,” terangnya.

Diundurnya jadwal operasi ini adalah untuk mempersiapkan segala sesuatu agar lebih matang dan lebih cermat. Itu dilakukan ketika pasien terjadi kelainan sehingga ada waktu yang lebih panjang untuk mendiagnosanya. Sebelumnya Inaya dan Anaya sudah didiagnosa di RSUD dr.R. Soedjono Selong, namun tim dokter ahli RS dr. Soetomo mendiagnosa ulang agar lebih maksimal dan lebih detail.” Meskipun Inaya dan Anaya memiliki satu organ hati, tetapi jantung mereka terpisah. Dan ini disyukuri tim dokter ahli sehingga risiko pemisahan dapat diantisipasi seminimal mungkin,” lanjutnya.

Baca Juga :  Jaksa Kantongi Calon Tersangka Kasus Pajak Setwan

Bagi tim dokter, pemisahan organ hati tidak terlalu berisiko tinggi karena dapat dilakukan pencangkokan. Hati akan tumbuh normal dan berkembang ke bentuk semula. Sehingga peluang untuk hidup keduanya cukup besar.” Operasi besar kedua balita tersebut tidak langsung dilaksanakan. Namun terlebih dahulu tim dokter ahli akan melakukan simulasi sebagai tahap awal rencana pemisahan,” tandasnya.(lie)

Komentar Anda