Jadi Tempat Mesum, Lapak Kosong Udayana Dibongkar

BONGKAR : Puluhan lapak PKL di kawasan Udayana kembali dibongkar. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK )

MATARAM – Puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Udayana kembali dibongkar. Keberadaan lapak kosong ini selain menimbulkan kumuh juga kerap dijadikan tempat parktik mesum pada malam harinya.

Bahkan, banyak kalangan pemuda-pemudi yang kerap ditemukan kumpul.

Atas laporan ini, lapak-lapak kosong tersebut ditertibkan. Satpol PP, DLH, dan Disdag Kota Mataram telah membongkar lapak-lapak permanen. Pembongkaran lapak dilakukan karena tidak dimanfaatkan lagi para pedagang untuk berjualan.

Kasatpol PP Kota Mataram, Irwan Rahadi mengatakan, pembongkaran lanjutan ini sebagai antisipasi bersama. Serta beberapa lapak yang kumuh, serta malam hari kerap disalahgunakan. “Sudah ada beberapa laporan masuk, ada beberapa laporan lapak kerap dijadikan tempat esek-esek, kalangan pemuda-pemudi saat malam hari,’’ katanya kepada Radar Lombok.

Puluhan lapak PKL dibongkar jumlahnya 37 unit. Lapak ini berada di bagian utara jembatan Udayana sebelah timur jalan. Sesuai hasil rapat koordinasi bersama, kawasan Udayana akan dikembalikan seperti biasanya jadi taman kota. Tim yang diterjukan menggunakan alat berat untuk meratakan bangunan permanen yang sudah lama kosong.

Selama ini, pengawasan terus dilakukan satpol PP terkait keberadaan lapak-lapak PKL. Irwan berharap, kalangan PKL tidak menyalahi aturan dan tidak membuat lapak sembarangan baik di badan jalan maupun trotoar.

Langkah penertiban lapak PKL tak bertuan ini, masyarakat juga sangat mendukung selama ini. Karena keberadaan dari lapak-lapak tersebut kerap memunculkan keributan saat malam hari maupun siang hari dijadikan tempat kumpul anak-anak sekolah.

Dari utara gedung SMPN 6 Mataram, jumlah lapak yang dibongkar ada 34 lapak. Dari 76 lapak yang tersedia saat ini yang masih ditempati ada 45 unit lapak PKL yang masih ditempati.

Pihaknya, terus mengimbau kalangan pedagang untuk tetap menjaga dan merawat lapak-lapak yang masih digunakan sehingga tidak terkesan kumuh. Apalagi saat malam hari, banyak tidak memasang lampu sehingga terkesan seperti rumah hantu. “Kita ingatkan yang masih mengunakan lapak, untuk tetap menjaga kebersihan, sehingga tidak terkesan kumuh,’’ pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Mataram H Kemal Islam mengatakan, pembongkaran lapak PKL karena selama ini kosong dan tidak ada pedagang lagi. Lapak terkesan kumuh dan ditinggalkan begitu saja oleh para pedagang sebelumnya.

Pihaknya ingin mengembalikan fungsi Udayana sebagai hutan kota. Tanaman pelindung di Udayana akan dikembalikan, kawasan Udayana terus ditata. Seperti di area jogging track Udayana awalnya jumlah lapak 26 unit, namun kini yang dimanfaatkan hanya enam lapak.

Kawasan udayana salah satu kawasan hutan kota yang sudah lama ditata. Saat ini, beberapa ruang rekreasi sudah ditambah serta ruang olahraga bagi masyakat sekitar. Ada beberapa lapak yang masih berfungsi masih diberikan berjualan, secara bertahap nantinya akan ditata. (dir)

Komentar Anda