Jadi Gubernur NTB, Iqbal Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan

KUNJUNGAN: Cagub NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, saat melakukan kunjungan ke Pendopo Gubernur NTB, yang diterima langsung Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin, dan Sekda NTB HL Gita Ariyadi, Selasa (3/12). (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM  – Calon Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal melakukan kunjungan ke Pendopo Gubernur NTB, Selasa, (3/12). Kesempatan itu, Iqbal sapaan akrab pria asal Lombok Tengah ini menegaskan bahwa setelah dirinya dilantik menjadi kepala daerah nanti, maka di masa kepemimpinannya nanti dipastikan tidak akan ada jual beli jabatan di lingkungan pemerintahan.

Iqbal menyatakan komitmennya untuk menjalankan sistem meritokrasi yang adil dan objektif, tanpa ada praktek lobi-lobian atau kepentingan pribadi dalam penempatan pejabat di pemerintahan. Iqbal juga menyampaikan bahwa dibawah kepemimpinannya, orang-orang terbaik dan kompeten akan mendapatkan posisi terbaik, sesuai dengan prinsip meritokrasi.

“Ini pesan ke semua teman-teman provinsi, bahwa orang terbaik akan mendapatkan tempat terbaik. Tidak ada jual beli jabatan, tidak ada lobi-lobian, pokoknya semua kerja terbaik,” tegas Iqbal disela-sela kunjungannya.

Selain itu, Iqbal juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan pribadi dalam pengisian jabatan. Sederhananya, yang dia inginkan adalah birokrasi Pemprov NTB yang bisa bekerja dengan cepat dan efisien. Sehingga tidak ada pilihan lain selain menerapkan sistem meritokrasi yang objektif.

“Kita ingin mesin birokrasi pemerintah provinsi itu bisa kerja lari, bisa kerja cepat, dan untuk itu perlu disehatkan. Untuk menyehatkan tidak ada pilihan lain selain meritokrasi, seobjektif mungkin tidak terlalu dominan like and dislike. Pokoknya objektif saja, kalau memang bagus, pakai,” tandasnya.

Baca Juga :  Gubernur Terima Penghargaan sebagai Penggerak Ekonomi Syariah

Menanggapi isu yang berkembang, bahwa keberadaan banyak partai pendukung dalam pemerintahannya dapat memunculkan banyak kepentingan. Kembali Iqbal menyampaikan bahwa hal tersebut bukan masalah besar. Menurutnya, partai politik yang mendukungnya juga memiliki komitmen yang kuat terhadap perbaikan daerah.

“Gubernur yang punya banyak partai pendukung itu kan banyak, ternyata baik-baik aja kok. Saya mendapat partai pendukung ini komitmennya oke, komitmennya terhadap perbaikan,” tegasnya.

Iqbal juga membahas soal persiapan tim transisi yang akan berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda). “Saya komunikasi dengan Pmda. Saya tadi minta izin untuk berkomunikasi dengan OPD-OPD terkait, lalu kita lihat tim transisi seperti apa yang dipersiapkan. Pokoknya, intinya semua baik-baik saja,” tambahnya.

Selain itu, Iqbal menambahkan bahwa kunjungannya ke Pemprov NTB adalah inisiatif pribadi untuk memperkenalkan diri, sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Pj Gubernur NTB, Hassanudin, yang telah mengurus daerah (NTB) selama beberapa bulan terakhir.

Iqbal menutup pernyataannya dengan optimism, bahwa segala sesuatunya akan berjalan baik, dan transisi kepemimpinan di NTB akan berlangsung dengan mulus. “Pokoknya intinya semua baik-baik saja,” ujarnya.

Baca Juga :  Sebulan Tiga Kali Mutasi Pejabat, Komisi ASN Diminta Tegur Gubernur Zul

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin, menyambut baik kedatangan Lalu Muhammad Iqbal sebagai calon Gubernur NTB terpilih. Ia memastikan bahwa segala persiapan untuk transisi pemerintahan sudah dilakukan dengan matang, dan tidak ada hal yang dianggap urgensi dalam proses tersebut.

Menurutnya, pemerintah daerah siap untuk mendukung kepemimpinan Iqbal-Dinda, dan melanjutkan kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Semuanya welcome kepada beliau. Kita siapkan semua apa yang perlu dikerjakan, disiapkan. Dan beliau akan melanjutkan dan meneruskan pembangunan. Bersyukur NTB menjadi lebih baik,” timpal Hassanudin.

Hasanudin juga menegaskan bahwa kehadirannya sebagai Pj Gubernur NTB selama ini adalah untuk mempersiapkan pelantikan kepala daerah definitif. Ia menyebutkan, bahwa seluruh pekerjaan dan mekanisme pemerintahan telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku, guna memastikan kelancaran transisi kepemimpinan.

“Kehadiran saya disini adalah untuk menyiapkan Gubernur yang sebenarnya (definitif). Saya kan pemain pengganti di babak injury time (tambahan waktu),” tutup Hassanudin sedikit bercanda. (rat)