Izin Proyek Global Hub KLU Berakhir

H Djohan Sjamsu (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Mega proyek Global Hub Bandar Kayangan yang tercatat sebagai program nasional yang di canangkan oleh pemerintah pusat sampai saat ini belum terealisasi. Bahkan izin proyek tersebut dipantikan sudah berakhir pada November 2021 lalu.

Bupati Kabupaten Lombok Utara, H Djohan SJamsu mengaku, hingga saat ini proyek yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Lombok Utara sampai saat ini belum ada kepastian kapan bisa terealisasi. Bahkan belum ada perkambangan apapun, terlebih pihaknya sampai saat ini juga belum pernah ketemu dengan pihak pengembang. “Saya belum tahu persis perkembangan ke depannya, kerena saya belum bertemu langsung dengan Dr. Son Diamar yang mengurus ini,” katanya saat ditemui di pendopo gubernur NTB, Rabu (8/12).

Djohan juga menuturkan bahwa pihaknya sudah memberikan izin lokasi yang sesuai dengan daerah strategis nasional yang di minta, namun sampai saat ini belum ada progres dan izinpun telah berakhir. Dirinya sangat berharap program Global Hub dapat terwujud karena itu dibutuhkan oleh KLU sebagai pemilik kawasan administratif di samping Indobesia dan dunia internasional. “Padahal izin lokasi sudah diberikan sesuai dengan daerah strategis nasional. Belum ada progres yang dilakukan, Kalau tidak salah November berakhir izinnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Pemprov Belum Tuntaskan Perbaikan RTLH

“Tentu harapan kita menginginkan Global Hub ini  akan di wujudkan  karena daerah ini sangat memerlukan itu (KLU) kepentingan daerah juga di samping dunia internasional,” sambungnya.

Oleh sabab itu, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pihak yang ada di  Jakarta mengenai kelanjutannya, karena belum ada komunikasi langsung dari Son Diamar dengan Lombok Utara. Terkait berakhirnya izin lokasi disampaikannya juga ada kemungkinan untuk di perpanjang karena sudah masuk di kawasan wisata nasional. “Kemungkinnaya di perpanjang,  kerena ini kawasan wisata nasional itu sudah menetapkan ini, harus ada. Saya belum ada pemberitahuan, ya mungkin-mungkin saja karena yang di minta itu dulu 7000 hektar, karena beberapa programnya akan di lakukan di sana,” ungkapnya.

Djohan berharap peran pemerintah provinsi (Pemprov) NTB untuk menindaklanjuti serta berkomunikasi dengan pemerintah pusat karena dirinya tidak tahu apakah proyek tersebut bisa dilaksanakan atau tidak.  “Harapan saya sebagai kepala daerah tentu program ini bisa di wujudkan. Saya kira pemprov juga berusaha untuk bisa, supaya program itu jadi. Kita sudah bicara juga dengan pak gubernur, gubernur komunikasi dengan pusat. Jadi kita juga belum tahu terjadi tidaknya, mudah-mudahan kita doakan  bersama,” tutupnya.

Baca Juga :  Pemprov Usulkan Rp 700 Miliar Bangun Fasilitas Pendukung Mandalika

Diketahui, rencana pembangunan Global Hub sudah dipatok areal lahan 7.030 hektare. Lahan seluas itu mencakup enam desa, di antaranya Desa Selengen dua titik seluas 1.058 hektare lebih untuk rencana membuat kawasan perindustrian yang terdiri dari kilang minyak, pelabuhan dan industri. Sedangkan di titik lain seluas 532 hektare lebih untuk rencana kegiatan membuat kawasan perumahan dan permukiman, kawasan perdagangan, jasa dan perkantoran.

Kemudian di Desa Gumantar seluas 1.389 hektare lebih untuk rencana kegiatan membuat kawasan perumahan dan permukiman, jasa dan perkantoran, juga membuat kilang minyak, pelabuhan dan industri. Desa Salut seluas 587 hektare lebih direncanakan untuk membangun kilang minyak, pelabuhan dan industri.

Selanjutnya juga dua desa di Kecamatan Bayan yakni Desa Akar-Akar sekuas 2.830 hektare lebih yang akan diperuntukkan bagi perumahan dan permukiman, jasa dan perkantoran. Serta Desa Mumbul Sari seluas 966 hektare lebih yang akan diperuntukan bagi kilang minyak, pelabuhan dan industri. Adapun area Global Hub itu nanti akan menyasar sepanjang panjang pantai dari Amor-Amor, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan sampai Mumbul Sari, Kecamatan Bayan. (sal)

Komentar Anda