MATARAM – Kabar sudah finalnya paket Suhaili-Aris Muhammad di pilkada NTB ditepis oleh Sekretaris DPD Partai Golkar NTB, Isvie Rupaedah.
“Memang Pak Aris salah satu opsi yang akan mendampingi Pak Suhaili. Tapi belum final,” kata Ketua DPRD NTB tersebut Rabu kemarin (23/8).
Selain Aris Muhammad yang dianggap berpeluang mendampingi Suhaili, ada dua nama lagi menjadi opsi bakal calon pendamping. Yakni, Johan Rosihan dan Tiar Harun Rasyid. Ketiga nama ini berasal dari Pulau Sumbawa.
“Hingga saat ini belum ada penetapan ditingkat partai,” ucapnya.
Dikatakan, saat ini Partai Golkar sedang melakukan survei terkait tingkat elektabilitas dan popularitas dari ketiga balon pendamping Suhaili. Survei ini bukan sekedar melihat hasil asumsi masyarakat yang menjadi penilaian. Namun lebih bertujuan melihat titik keunggulan dan kelemahan ketiga figur asal Pulau Sumbawa itu.
“Dari hasil survei ini kita ingin kaji dan menelaah mana titik keunggulan dan kelemahan dari masing-masing balon pendamping Pak Suhaili. Ini penting untuk memetakan potensi dukungan dan kemenangan andai disandingkan dengan Suhaili,” terangnya.
Kendati pendamping Suhaili belum final, Isvie yang dimintai siapa yang dijagokan dari ketiga nama itu menjawab menjagokan Johan Rosihan. Ia menjagokan sosok ini terkait pilihan pribadi dirinya.
Bukan tanpa alasan dirinya pribadi menjagokan Johan Rosihan. Dirinya sudah sangat mengenal politisi PKS asal Sumbawa tersebut. Sosok pria yang saat ini menjadi ketua Fraksi PKS DPRD NTB itu dinilai memiliki elektabilitas dan kemampuan yang baik selama menjadi anggota DPRD NTB.
“Itu yang saya kenal, dia mampulah. Tapi ini pilihan pribadi saya,” ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik NTB, Dr. Asrin menilai, dari kalkulasi politik Johan Rosihan lebih unggul dibandingkan dengan balon kada pendamping Suhaili lain. Johan dengan dukungan PKS dikenal solid dan mesin parpol yang efektif. Selain itu, Johan Rosihan sudah punya pengalaman bertarung di kontestasi Pilgub NTB sebagai calon wakil gubernur NTB.
Dengan beal itu, lanjutnya, Johan pasti sudah memiliki mapping wilayah yang menjadi basis dukungan bagi dirinya. Yang bersangkutan juga sudah mengenal lokasi yang menjadi ajang pertempuran untuk meraih dukungan suara.
“Sementara dua balon pendamping Suhaili belum punya pengalaman bertarung di Pilkada,” pungkasnya.(yan)
