Istri TKI Nekat Bunuh Diri

TEWAS : Mayat warga Batu Basong Desa Suntalangu Kecamatan Suela yang ditemukan tewas bunuh diri di dalam rumah dengan kondisi pergelangan nyaris putus, Rabu (2/9). (Ist for Radar Lombok)
TEWAS : Mayat warga Batu Basong Desa Suntalangu Kecamatan Suela yang ditemukan tewas bunuh diri di dalam rumah dengan kondisi pergelangan nyaris putus, Rabu (2/9). (Ist for Radar Lombok)

SELONG – Widi Aryanti (37) tahun, warga Batu Basong Desa Suntalangu Kecamatan Suela ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya  dengan kondisi pergelangan tangan nyaris terputus, Rabu (2/9) sekitar pukul 08.00 Wita. Istri dari TKI Malaysia ini nekat bunuh diri. Mayatnya ditemukan oleh ibu kandungnya. Polisi yang mengetahui kejadian langsung ke lokasi untuk lakukan olah TKP. “Korban bunuh diri sekitar pukul 07.30 Wita. Artinya, mayat korban ditemukan ibunya tak lama setelah kejadian,” Kata Kapolres Lotim melalui Kasubag Humas IPTU Jaharuddin kemarin (2/9).

Sebelum kejadian, korban terlihat berprilaku aneh sejak beberapa hari terakhir ini. Dimana korban sering melamun dan menyendiri. Hal itu diduga kuat karena permasalahan keluarga yaitu cekcok dengan suaminya yang berada di Malaysia.” Di hari kejadian, ibu korban, sama sekali tidak menaruh curiga terhadapnya. Tapi beberapa lama kemudian, korban terlihat tidak keluar sama sekali dari dalam kamar,” ungkap Jaharuddin.

Melihat korban tidak keluar rumah, ibunya berupaya masuk ke dalam kamar, tapi kondisi kamar terkunci dari dalam. Kekhawatiran ibu korban makin tak terbendung. Hingga kemudian dia berupaya meminta bantuan warga sekitar untuk membuka pintu kamar korban. “Setelah pintu kamar berhasil dibuka, korban ditemukan tergelat, pergelangan tangan nyaris terputus. Di dekatnya juga ditemukan pisau yang kuat dugaan dipakai bunuh diri,” ungkapnya.

Dari keterangan saksi dan bukti yang ada, korban bunuh diri dengan cara memotong urat nadinya sampai putus.” Korban ini sudah hampir 1,5 tahun ditinggal oleh suaminya ke Malaysia. Bahkan sejak suaminya pergi, tinggalnya berpindah-pindah. Terkadang di rumah suami dan ibunya,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga menerimnya dengan ikhlas. Dan menganggap ini sebagai musibah. Keluarga menolak dilakukan otopsi.(lie)

Komentar Anda