MATARAM – Seorang buruh bangunan ditemukan tewas gantung diri di lahan kosong, wilayah Lingkungan Kekalik Kijang, Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, samping Kantor TVRI NTB, Kamis (24/10) pagi.
Pria 38 tahun bernama Yuni Kurniawan asal Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung ini nekat bunuh diri lantaran memiliki masalah dengan istri, yang saat ini bekerja di Taiwan. “Korban los kontak dengan istrinya yang ada di Taiwan,” sebut Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Kamis (24/10).
Di dekat lokasi penemuan, korban sedang mengerjakan sebuah proyek. Â Sebelum ditemukan gantung diri dengan kain putih yang dililit di pohon mangga, sekitar pukul 03.00 WITA korban bercerita ke teman-temannya sesama buruh bangunan. “Korban bercerita bahwa dia punya masalah dengan istrinya yang sekarang berada di Taiwan. Untuk masalahnya, tidak disebutkan secara detail,” ungkapnya.
Korban sebelumnya juga pernah ditemukan ingin menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Namun aksinya itu dicegah teman kerjanya. Setelah itu, korban ditinggal tidur.
Pagi harinya, sekitar pukul 07.30 WITA korban ditemukan tidak ada. Rekan-rekannya berusaha mencari korban di areal proyek, namun tak ketemu. “Ada salah satu rekan kerja korban yang sedang buang air kecil di pojok tembok proyek, melihat dari kejauhan ada kain putih. Setelah didekati ternyata ditemukan korban gantung diri,” katanya.
Korban ditemukan sudah tewas, dengan kondisi lidah menjulur dan mengeluarkan cairan dari hidung. Teman korban yang melihat itu, memberitahukan rekan kerja lainnya. “Salah satu pekerja di sana melaporkan kejadian itu ke Polsek Ampenan,” sebutnya.
Polisi yang mendapati informasi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dan melakukan olah TKP. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. “Hasil pemeriksaan bagian luar tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kami akan lakukan koordinasi dengan keluarga korban, apakah akan diautopsi atau dipulangkan langsung ke Lampung,” pungkasnya.
Mustofa Rahman, salah satu rekan korban mengaku, korban sudah dibelikan tiket bis untuk pulang ke Lampung di hari itu juga. “Padahal jam 08.00 WITA (24/10) mau berangkat pulang. Sudah kita belikan tiket bis bersama dua orang teman itu untuk nganter dia pulang,” ucap pria 41 tahun asal Desa Banjar Rejo, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah ini.
Melihat temannya itu mengakhiri hidup dengan gantung diri, ia merasa syok. Padahal, ia datang dari Lampung ke Lombok dengan niat mencari rezeki. “Luar biasa (kagetnya). Dari Lampung ke sini (Lombok) niatnya mencari rezeki. Sudah mau diantar pulang, tapi ternyata begini (bunuh diri),” katanya. (sid)