MATARAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB menggelar debat Pilgub NTB ke tiga, dengan tema sinergitas pembangunan pusat dan daerah untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Cagub Lalu Iqbal dalam pemaparannya menyampaikan, pihaknya menghendaki ada perubahan untuk lebih baik. Starting poin dengan mengakui kekurangan, yakni kemiskinan tertinggi di Indonesia, IPM terendah, dan pengangguran yang terus meningkat.
Sehingga ketika terpilih nanti, Iqbal-Dinda akan mulai dengan perubahan dan pembenahan, dengan visi Presiden Prabowo, yakni akan menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, ekosistem industri berbasis pertanian dan kelautan, memaksimalkan pariwisata, dan memberikan bantuan Rp 300 juta hingga Rp 500 juta kepada setiap desa. “Kita kurangi angka pengangguran sekitar 50 persen dari saat ini,” katanya.
Pertanyaan dengan subtema pluralisme, bagiamna kebijakan membangun norma untuk berperan dalam gerakan religiutas dan inklusif. Cagub Iqbal menyatakan ketika keliling di NTB, ada makam yang dipugar, tetapi banyak dikunjungi non muslim. “Artinya, toleransi itu sudah ada di hati masyarakat NTB. Kita harus ajarkan (sikap toleransi) sejak dini,” terangnya.
Pernyataan subtema seni budaya, bagaimana kebijakan untuk memperkuat ekosistem kebudayan di NTB. Cagub Iqbal mengatakan pihaknya memahami pemeliharaan budaya, dan tugas negara tidak hanya mensejahterakan rakyat, tetapi juga memberikan kesempatan kepada rakyat dengan nilai-nilai yang diyakini dan dianutnya.
Sebab itu, pihaknya akan memisahkan dinas budaya dan pendidikan. Keduanya sangat penting. Budaya adalah sesuatu yang terus tumbuh dan berkembang. Kemudian meningkatkan kualitas guru mengajar budaya di sekolah, tugas dewan adat dihidupkan lagi, dan anak-anak diajarkan untuk mencintai budaya.
“Sebab itu, kita akan menelurkan Sekolah Tinggi Institut Budaya. Perlu mendorong industri kreatif berbasis budaya. Dan perlu dipikirkan kesejahteraan tokoh adat dan pemangku adat,” ujar Iqbal.
Pernyataan dengan subtema; pemuda dan olahraga. Apa kebijakan mencipatakan olahraga yang terukur dan berkelanjutan. Cagub Iqbal mengatakan salah satu problema olahraga adalah mencari bakat. Hal ini sulit dilakukan, karena tidak ada pembinaan olahraga secara berjenjang. Sebab itu, nantinya setiap desa ada satu jenis Cabor untuk pembinaan olahraga secara berjenjang.
Disampaikan Iqbal, banyak pemuda yang mengeluhkan karena tidak ada ruang untuk menyalurkan minat bakat dan berekspresi. Maka hal itu juga akan dimulai dari desa. “Sesuai visi Prabowo,” imbuhnya.
Pertanyaan subtema demokrasi, bahwa indeks demokrasi NTB mengalami fluktuasi. Bagaimana kebijakan meningkatkan ruang kebijakan sipil dan partisipasi lokal? Cagub Lalu Iqbal mengatakan indeks demokrasi di daerah merupakan salah satu tata kelola pemerintahan yang baik, atau good government.
Menurutnya, segala sesuatu yang busuk itu dimulai dari kepala. Sebab itu, tata kelola penting untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan dan korupsi. Pemda hanya bisa melakukan pencegahan dan berkerjasama demgan auditor internal. “Dengan melibatkan jaksa dan polisi untuk membantu,” terang Iqbal seraya menambahkan, bahwa demokrasi tidak hanya mahal, tetapi juga melelahkan. Namun menurutnya setiap orang punya kesempatan untuk menduduki jabatan sesuai dengan kompetensinya.
Selanjutnya pernyataan dengan subtema supremasi hukum, bagaimana kebijakan meningkatkan budaya hukum. Cagub Lalu Iqbal menyampaikan bahwa supremasi hukum juga soal budaya. “Membudayakan rasa malu untuk melanggar hukum. Kita membangun sekolah kejujuran, kantin kejujuran. Model ini sudah banyak diterapkan. Tata kelola pemerintahan diperbaiki, meritokrasi di pemerintahan. Supremasi hukum harus dibesarkan dan dirawat,” terangnya.
Pada sesi tanya jawab, bahwa NTB adalah pengirim buruh migran terbesar di Indonesia, dengan remitance yang sangat besar. Cagub nomor urut 3, Lalu Iqbal mengatakan bahwa pihaknya selama 8 tahun menangani perlindungan TKI, bahwa persoalan itu ada di hulu, dan bukan di hilir. “Kita belum terapkan zero cost, dan pendataan masih lemah,” jelasnya.
Selanjutnya pada pertanyaan bagaimana melestarikan budaya? Cagub Iqbal mengatakan bahwa pelestarian tradisi atau adat istiadat warisan leluhur perlu dipikirkan untuk generasi kedepan. Sebab itu, NTB harus miliki sekolah tinggi budaya.
Bagaimana cara mewujudkan sekolah tinggi budaya? Menurut Lalu Iqbal, gagasan itu bukan sesuatu yang baru, dan pernah dibahas di Kementerian Budaya. “Untuk seni budaya, kita punya keragaman. Ada tiga suku besar di daerah kita. Namun para budayawan kita belum ada ruang untuk mengembangkan hal itu. Keberadaan sekolah tinggi budaya harus kita perjuangkan,” imbuhnya.
Berikutnya dalam closing statemen, Paslon 3 Iqbal-Dinda menyampaikan ada tiga poin yang perlu diperhatikan;
1.Tujuh hari lagi pencoblosan, maka pastikan ini menjadi demokrasi yang aman dan gembira. Bagaimana kita memilih untuk masa depan NTB.
2.Sebagai perpanjangan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah akan tetap memegang visi Presiden Prabowo, Hasta Cita, membangun dari desa.
3.Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas dukungan dan sambutan hangatnya. Kita Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). (yan/adv)