MATARAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTB menggelar debat pasangan cagub/cawagub NTB pada Rabu malam (23/10/2024). Penampilan paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal – Indah Dhamayanti Putri (Iqbal – Dinda) terlihat prima. Iqbal – Dinda lalu memaparkan visi misi dan programnya.
Lalu Iqbal dalam penyampaian mengatakan, sebagus apapun visi misi, itu sangat tergantung dari birokrasi kuat. Kalau tidak punya birokrasi kuat, tidak akan mungkin program itu bisa berjalan. Karena itu, Iqbal – Dinda mengusung program transformasi birokrasi yakni perbaikan tata kelola keuangan, memastikan setiap rupiah uang rakyat bisa bermanfaat. Setiap birokrasi bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kemudian, harus ada koordinasi kuat antara provinsi, kabupaten kota dan pusat.
” Transformasi birokrasi kita perlukan untuk mengatasi masalah besar. Karena kemiskinan (di NTB) capai 14 persen,” ucapnya.
Disinggung soal merikrotasi birokrasi di NTB untuk pelayanan, Iqbal menegaskan bahwa dirinya sudah 28 tahun berkarir di Kemenlu. Dia tetcatat menjadi pejabat eselon 2 dan duta besar (Dubes) termuda. Itu semua karena meritokrasi. Karena itu, dia memastikan meritokrasi di Pemprov NTB nantinya akan berjalan dengan baik. Sehingga setiap birokrasi termotivasi untuk memberikan pelayanan terbaik. ” Dan ini sudah termaktum di visi misi Iqbal – Dinda,” terangnya.
Jika terpilih kelak, maka Iqbal akan memastikan 6 ribu ASN di NTB tidak boleh dipolitisasi dan di-demoralisasi. Sehingga pihaknya mendukung birokrasi yang profesional dan sejahtera.
Terkait persoalan distribusi tenaga kesehatan (nakes) tidak merata di NTB, Iqbal mengatakan, pihaknya menberikan prioritas bagi sektor kesehatan termasuk di dalamnya tenaga kesehatan (nakes). Para tenaga kesehatan ini pun layak diberikan insentif. ” Kita juga akan mengajukan tambahan formasi kepada pemerintahan untuk tenaga kesehatan di daerah,” terangnya.
Selain menaruh perhatian besar pada sektor kesehatan, paslon Iqbal-Dinda memastikan sektor pendidikan jadi prioritas. Karena itu, perlu ada tata kelola keuagan baik dengan efisiensi pengeluaraan dan di luar kewenangan.
Sehingga Pemprov NTB bisa memberikan insentif bagi guru swasta dan negeri, di tengah persoalkan fiskal yang sempit. “Kita akan berikan insentif layak bagi para guru,” imbuhnya.
Sementara Cawagub Dinda menanggapi lulusan SMK penyumbang pengangguran terbanyak di NTB. Dinda mengatakan, keberadaan SMK sangat membantu terutama di kabupaten/kota, meski ada persoalan lulusannya masih banyak menganggur. Karena itu, salah satu fokus prgram Iqbal – Dinda
membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi anak muda.” Kita harapkan ada peran aktif dari kabupaten/kota,” imbuhnya.
Aadapun cagub Iqbal mengatakan perlu ada revitalisasi SMK, dengan pendekatan dari hilir ke hulu. Lalu dipetakan apa yang menjadi kebutuhan dari SMK tersebut. Dengan jaringan internasional maupun nasional yang dimiliki, pihaknya akan menggandeng sumber pembiayaan lain sebagai alternatif. Sehingga mereka lulusan SMK tahu ke mana mereka akan bekerja.
Iqbal juga menyinggung terkait kondisi NTB yang sudah darurat sampah. Menurutnya, program zero waste dari penerintahan sebelumnya, tidak dipersiapkan dari hulu ke hilir. Banyak gap terjadi di sana-sini. Sehingga persoalan sampah tidak terselesaikan. “Ini akan kita selesaikan,” imbuhnya.
Lalu menjawab persoalan stunting dan persoalan lainnya, Iqbal mengungkapkan kemiskinan adalah ibu dari persoapan sosial. Kemiskinan di NTB yang mencapai kurang lebih 14 persen, harus diselesaikan. Karena itu, Iqbal – Dinda fokus untuk menurunkan angka kemiskinan sebanyak mungkin.” Dan ini harus bisa kita lakukan,” terangnya.
Sementara dalam closing statemen cagub Iqbal mengatakan paslon Iqbal – Dinda dari rakyat, untuk rakyat dan dan berjuang bersama rakyat. Provinsi NTB harus makmur dan persoalan masalah kemiskinan harus diselesaikan. IPM harus ditingkatkan. ” Kita lahir dari rakyat, lakukan terbaik bagi rakyat. Jadika NTB provinsi makmur dan mendunia,” lugasnya.(yan)